[LN] Kanojo ga Senpai ni NTR-reta no de, Senpai no Kanojo wo NTR-masu Volume 2 Chapter 1 Bahasa Indonesia

Suasana Setelah Hari-X

1. Suasana Setelah Hari-X


Yuu Isshiki, mahasiswa tahun pertama Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Johto, diselingkuhi oleh pacarnya, Karen Mitsumoto.

Selingkuhannya adalah Kamokura Tetsuya, senpai Yuu di SMA dan universitas, serta anggota dari perkumpulan yang sama dengannya.

Meski begitu, Kamokura memiliki pacar yang cantik bernama Touko Sakurajima, yang dikenal sebagai ‘Miss Sejati Universitas Johto’.

Yuu, yang mengetahui perselingkuhannya, menjadi putus asa dan meminta  Touko untuk berselingkuh dengannya.

Tapi, Touko malah menyuruh Yuu untuk membalas dendam dengan cara yang lebih efektif.

Caranya adalah membuat pasangan mereka sangat tergila-gila, dan ketika emosi itu telah mencapai puncaknya, kemudian mencampakkan mereka di depan semua orang di perkumpulan.

Mereka pertama-tama sibuk dengan mengumpulkan bukti tentang perselingkuhan pasangan mereka.

Setelah Yuu dan Touko mendapatkan bukti yang pasti tentang hal itu, mereka merancang berbagai strategi dan memutuskan bahwa Malam Natal akan menjadi Hari-X untuk membalas pasangan tukang selingkuh itu.

Dan tibalah hari-X. Lokasinya adalah di tempat pesta Natal perkumpulan mereka.

Saat Touko dan Kamokura terpilih sebagai pasangan terbaik di pesta, Touko dan Yuu menyatakan putus dengan pacar mereka.

Kemudian, di depan banyak orang yang hadir, mereka membeberkan perselingkuhan Kamokura dan Karen.

Karen sangat marah dan mencaci maki sambil meninggalkan tempat tersebut.

Di sisi lain, Kamokura mencoba untuk mendapatkan hati Touko sekali lagi, dan untuk itu, dia menjelek-jelekkan Yuu.

Marah dengan tindakan tersebut, Touko menyatakan bahwa dia akan menghabiskan malam itu bersama Yuu Isshiki.

Meninggalkan Kamokura yang tercengang, keduanya bersama menuju ke sebuah hotel di area tepi teluk.

Yuu dan Touko pun memasuki salah satu kamar hotel.

Dan pada saat segalanya akan meningkat ke langkah selanjutnya…

Aku sangat minta maaf! A-Aku akan pulang!”

Touko mengucapkan kalimat itu.

“Sampai sekarang pun, aku tidak pernah berhubungan s*ks dengan siapa pun!

“Aku tidak akan melakukan itu sampai aku menikah.

Dia menjelaskan lebih lanjut dengan kata-kata itu, setelah itu dia pun pergi.

Akankah Yuu Isshiki bisa membalas dendam NTR suatu hari nanti?

Apakah yang akan menanti Yuu di masa depan?

“…Bukankah sudah kubilang untuk berhenti memberikan narasi anehmu itu tentangku?! Dan juga, apa-apaan narasi itu? Aku tidak tahu dari mana kau mendapatkan ide itu.”

Aku berbicara dengan nada tidak senang pada Ishida, yang dengan gembira menyenandungkan suatu melodi.

“Eehh? Kau tidak tahu? Padahal menurutku aku sudah menirukannya dengan baik.”

Ishida kemudian memberitahuku kalau itu dari ‘drama BanKer’ yang terkenal.

TLN: Ini mungkin referensi ke ‘The Banker’, sebuah drama Korea.

“Aku juga punya versi senandung dari ‘Ka*** Rider’ dan ‘Heike Monogatari’. Ingin mendengarnya?”

“Sudah kubilang kalau aku tidak peduli dengan itu!”

Ishida sepertinya senang melihatku yang dengan serius mengungkapkan ketidaksukaanku padanya, tapi tak lama kemudian, dia membuat ekspresi jengkel.

“Tapi, Yuu, kamu tidak bisa menyalahkanku karena bersikap begini, kan? Lagipula, semuanya berjalan sangat baik sesuai rencana sampai saat itu, kan? Dan kemudian kamu bilang bahwa begitulah kesimpulannya? Bahkan aku pun, yang hanya mendengarkan cerita, merasa sedih mendengarnya.”

Setelah mengatakan bagiannya, Ishida lalu menyeruput kopinya beberapa kali.

Tempat ini adalah restoran keluarga yang sering aku dan Ishida kunjungi, terletak di salah satu sisi Rute Nasional Jepang 14.

Setelah Hari-X, aku menghabiskan malam sendirian di hotel dan pulang tanpa menunggu waktu checkout jam 10 pagi.

Saat itulah Ishida, tanpa membuang waktu, mengirimiku pesan menanyakan “bagaimana tadi malam?”, rasa ingin tahunya sangat jelas terlihat.

Itulah sebabnya aku sedang makan siang di sini bersama Ishida.

“Keinginan kalian untuk membalas Kamokura-senpai dan Karen-chan akhirnya terkabul, bung! Selain itu, Touko-senpai sendiri mengatakannya secara langsung: ‘Aku akan menghabiskan malam ini dengan Isshiki-kun!’ Dan kemudian kalian bahkan pergi ke hotel. Semuanya sampai saat itu berjalan dengan sangat baik sesuai dengan skenario, penuh dengan harapan. Dan terlepas dari semua itu, kamu memberi tahuku kalau dia berkata, bahwa dia tidak akan melakukan hal-hal semacam itu sampai dia menikah, dan kemudian pergi begitu saja? Astaga, bahkan anak SMA perjaka pun akan lebih agresif daripada kau saat itu!”

Ishida terus menatapku dari atas cangkir kopinya selama dia berbicara.

“Ngomong sih memang mudah. Kau bisa mengatakan hal seperti itu karena kau tidak ada di sana. Jika Touko-senpai sudah menyatakan kalau dia tidak akan berhubungan s*ks sampai dia menikah, aku yakin kau pasti tidak bisa berbuat apa-apa juga!”

Terlebih lagi, jika aku melakukannya dengan paksa, bahkan hubunganku dengan Touko-senpai mungkin akan rusak.

Sejak awal, kami bahkan belum berbicara tentang apa yang akan kami lakukan mulai sekarang.

Ishida meletakkan cangkir kopi di atas meja sambil menghela nafas.

“Memang sih. Bahkan Komakura-senpai yang buaya darat veteran pun tidak bisa melakukannya. Tidak mungkin Yuu, yang seorang ‘lepas perjaka tahun pertama’, bisa mengatasinya.”

Aku tidak menjawab apapun.

Itu sangat tepat sasaran sehingga sama sekali tidak perlu dibantah.

Dia adalah ‘iron maiden’ yang bahkan bisa memanipulasi pria yang sangat kelewat percaya diri, dan terkenal seperti si cabul Kamokura Tetsuya, dan bahkan membuatnya tidak bisa bersaing dengannya.

Mustahil bagi orang sepertiku untuk melakukan apapun.

Kata-kata Ishida terus berlanjut.

“Tapi, saat kupikir-pikir, aku jadi merasa kasihan pada Komakura-senpai. Dia dicampakkan oleh pacarnya, yang terus dia coba rayu sejak SMA, bahkan sebelum bisa melakukan apa pun dengannya. Dan dia bahkan percaya bahwa  wanita yang dicintainya, telah dicuri oleh kouhai-nya…”

Aku juga sempat berpikir seperti itu sedikit.

Seandainya selingkuhan Kamokura bukan Karen, aku yakin aku juga akan merasa kasihan padanya.

Ishida bersandar di kursinya dan menatap langit-langit.

“Yah, jika pacarku menolak dan berkata dia tidak akan berhubungan s*ks denganku sampai kami menikah, aku mungkin juga akan berselingkuh dengan seorang gadis imut yang menggodaku.”

Ishida kemudian langsung menindaklanjuti setelah dia menyelesaikan kalimat itu.

“Yah, tapi pria itu benar-benar kelewatan sih.”

“Apa yang terjadi dengan Kamokura-senpai setelah itu?”

Karena aku dan Touko-senpai telah meninggalkan pesta begitu saja setelah kami membuat pernyataan putus, aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Ishida seharusnya tahu apa yang terjadi.

“Ya, seperti yang bisa kau bayangkan, dia mengalami depresi berat. Nakazaki-san menyeretnya keluar dan rupanya memberinya ceramah keras. Tetap saja, dia sepertinya sudah hampir menangis saat itu. Ini pertama kalinya aku melihat Kamokura-seinpai seperti itu.”

Aku merasakan sakit yang menyengat di dadaku.

Namun, justru karena baik aku maupun Touko-senpai tidak melakukan kesalahan apa pun, aku tidak perlu merasa bersalah.

“Jadi, Yuu, apa rencanamu sekarang?”

Ishida mengangkat bagian atas tubuhnya dari sandaran kursi dan bertanya padaku.

“Soal apa?”

“Soal kamu dan Touko-senpai. Sudah jelas, bahkan bagiku, bahwa kamu sedang jatuh cinta pada Touko-senpai sekarang. Itulah sebabnya aku bertanya. Apakah kamu berpikir untuk pacaran dengan Touko-senpai nanti?”

Aku sedikit tersentak melihat betapa terus terang dia bertanya.

“Yah, tentang itu, tentu, akan sangat bagus jika hal itu terjadi… Tapi perasaan Touko-senpai juga penting, jadi untuk saat ini, menurutku masih…”

Sementara kata-kataku berangsur-angsur berubah menjadi gumaman, duduk di depanku, Ishida menyilangkan tangannya dan sepertinya merenungkan masalah ini.

“Memang benar bahwa, meskipun hanya sesaat, kalian berdua hampir menjalin hubungan semacam itu, jadi bukan berarti peluangmu untuk mewujudkannya adalah nol… Tetap saja, apa kamu tak masalah dengan itu, Yuu?”

“Apanya?”

Aku tidak begitu mengerti apa maksud pertanyaan Ishida.

“Maksudku, bahkan jika kamu berhasil pacaran dengan Touko-senpai, kamu tidak akan bisa melakukan apa pun dengannya sampai kalian berdua menikah, kan? Jika itu terjadi, kali ini kamulah yang akan berada di posisi Kamokura-senpai. Aku bertanya apakah kamu dapat menjaga pandanganmu dari wanita lain.”

Aku menatap Ishida, merasa agak tersinggung.

“Kau ngomong apa sih? Sudah jelas kalau aku tidak akan pernah berselingkuh!”

“Apa kau yakin? Memangnya berapa tahun lagi sampai kalian menikah? Tiga setengah tahun sampai kau lulus dari perguruan tinggi. Ditambah dua tahun jika kau melanjutkan ke pascasarjana. Selain itu, kau tidak akan bisa langsung menikah setelah mendapat pekerjaan. Meskipun hubungan kalian berdua terus berlanjut, mungkin akan memakan waktu sampai tujuh tahun sebelum kalian menikah. Apakah kau benar-benar berniat untuk terus melakukan ‘pacaran sehat’ sampai saat itu?”

Tujuh tahun… Ketika dia mengatakan itu, aku merasa sedikit terguncang.

Kalau dipikir-pikir lagi, itu waktu yang cukup lama. Tujuh tahun lalu, aku masih dengan bangganya membawa ransel menuju SD.

Ishida kemudian memberikan pukulan lain kepadaku saat aku terdiam.

“Kita baru berusia 19 tahun. Mulai sekarang, awal usia dua puluhan akan menjadi usia ketika keinginan kita terhadap lawan jenis akan berada di titik tertinggi, iya kan? Selama periode itu, kau harus ‘puasa’ dalam waktu yang lama sambil disediakan ‘tubuh luar biasa Touko-senpai’ di sampingmu. Selain itu, meskipun kau terus bertahan selama itu, kau tidak tahu apakah kau benar-benar dapat menikahi Tonko-senpai, kan?”

“Mau bagaimana lagi, Ishida. Jika itu yang diperlukan untuk bisa pacaran dengan Touko-senpai, maka biarlah. Selain itu, tidak mungkin aku bisa mengkhianatinya seperti yang dilakukan Kamokura. Touko-senpai adalah seseorang yang menyemangatiku selama ini, seseorang yang bisa membuatku sampai ke titik ini.”

Meskipun begitu, aku merasa kalau kata-kataku terdengar kurang meyakinkan dibandingkan dengan nada bicara Ishida.

Ishida sekali lagi menyandarkan tubuhnya di kursi.

“Jika itu aku, aku jelas tidak mau. Aku lebih memilih bisa berhubungan s*ks dengan gadis biasa seminggu sekali daripada harus kembali jadi perjaka selama bertahun-tahun dan bahkan tidak tahu apakah aku nanti bisa bersama dengan Touko-senpai atau tidak.”

Aku tidak membantah pendapat Ishida dan menyeruput kopiku dalam diam.

“Ngomong-ngomong, bagaimana rencanamu untuk mendekati Touko-senpai mulai sekarang?”

Sekali lagi, aku kehilangan kata-kata atas pertanyaan Ishida.

Aku memang mendapat balasan dari Touko-senpai yang mengatakan bahwa tidak apa-apa bagiku untuk menghubunginya lagi ke depannya… Tapi hanya itu, tidak ada janji konkret sama sekali.

Dan perkataan itu juga mungkin hanya sekedar jawaban sopan sederhana darinya.

“…Aku belum memikirkan apapun untuk saat ini.”

“Kamu tidak akan bertemu dengannya selama liburan musim dingin?”

Universitas sedang libur musim dingin dari hari ini hingga Tahun Baru 4 Januari.

“Sebenarnya, aku baru bertanya tentang rencananya untuk liburan musim dingin melalui pesan.” ucapku dengan suara lemah.

“Ooh? Dan?”

“Sepertinya kami tidak akan bisa bertemu selama liburan musim dingin. Dia bilang bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Hawaii bersama keluarganya dari akhir tahun hingga awal Tahun Baru.”

…Tentu. Lagian, kita berdua adalah sesama orang kesepian yang tidak memiliki pasangan. Tolong hubungi aku nanti, Isshiki-kun.…

Suara Touko-senpai saat dia mengucapkan kata-kata perpisahan tadi malam terngiang kembali dalam pikiranku.

Haaahh… Setelah mendapat kesempatan terbesar, kamu terjebak dalam situasi ini? Sepertinya jalan di depanmu sangat panjang dan penuh rintangan.”

Bahkan Ishida pun berbicara dengan nada kecewa.

“Dia bilang bahwa keluarganya memiliki tradisi pergi ke Hawaii untuk menghabiskan Tahun Baru setiap tahun.”

“Yah, keluarga Touko-senpai pasti kaya, ya.”

“Begitulah, kedua orang tuanya adalah dokter. Rumahnya juga mengesankan.”

Seolah ingin menghilangkan suasana yang agak suram, Ishida berkata dengan suara cerah.

“Bukankah itu bagus juga? Mari nikmati Tahun Baru tahun ini bersama lagi! Bukankah kita melakukan hatsumode bersama-sama tahun lalu sebelum ujian masuk? Mari kita pergi bersama lagi tahun ini!”

TLN: Hatsumōde (初詣) adalah kunjungan pertama ke kuil Buddha atau kuil Shinto pada awal tahun baru di Jepang.

“Maksudmu, kamu ingin kita, dua orang pria, untuk pergi hatsumode bareng dua tahun berturut-turut?”

Meskipun dengan senyum masam, aku mengucapkan terima kasih kepada Ishida atas perhatiannya.

“Apa-apaan kamu ini? Kamu tidak senang? Tapi, tahukah kamu, sejak kamu mulai pacaran dengan Karen-chan, aku merasa sedikit hampa, berpikir bahwa aku harus menghabiskan Natal, Tahun Baru, dan Valentine tahun ini sendirian. Itulah sebabnya aku bersyukur bahwa semuanya menjadi seperti ini.”

Ishida kemudian memasang senyum jahat dengan sengaja.

Sisi Ishida ini, di mana dia menghilangkan suasana berat dengan seperti ini, tanpa bertindak merendahkan, adalah salah satu hal terbaik tentang Ishida.

“Bacooot! Jangan tertawa di atas penderitaan orang lain!” jawabku sembari tertawa juga.

Yah, kurasa interaksi semacam inilah yang paling cocok untuk kami.



Kanojo ga Senpai ni NTR-reta no de, Senpai no Kanojo wo NTR-masu Bahasa Indonesia [LN]

Kanojo ga Senpai ni NTR-reta no de, Senpai no Kanojo wo NTR-masu Bahasa Indonesia [LN]

My Girlfriend Cheated on Me With a Senior, so I’m Cheating on Her With His Girlfriend, Pacarku Selingkuh dengan Seniorku, maka Aku pun Berselingkuh dengan Cewek Seniorku
Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 2021 Native Language: Jepang
“Touko-senpai! Tolong berselingkuh denganku!" “Tenang, Isshiki-kun… aku tidak akan puas sebelum kita membuat mereka berdua yang menyelingkuhi kita merasakan neraka itu sendiri!” Yuu Isshiki terkejut mengetahui pacarnya berselingkuh, jadi dia memutuskan untuk berselingkuh dengan pacar dari pria yang mencuri ceweknya, Touko Sakurajima, yang kebetulan juga adalah senpai yang dia kagumi. Sebagai bagian dari rencana mereka, Touko mengusulkan untuk 'membalas' mereka sebesar mungkin, jadi dia mulai membuat Yuu menjadi pria yang menarik dan populer di kalangan perempuan!? Pilihan pakaian, topik pembicaraan, dll... Yuu mendapati dirinya berada di tengah peningkatan gila-gilaan dalam reputasinya di kalangan perempuan; namun, perasaannya pada Touko terus tumbuh. Saat rencana mereka terus berkembang, hubungan antara mereka berdua tiba-tiba menjadi intim… 'Pembalasan' apa yang akan dilakukan oleh mereka yang diselingkuhi pada Malam Natal?! Apa kesimpulan yang menunggu mereka berdua!? Tirai komedi romantis balas dendam pun dinaikkan!

Comment

Options

not work with dark mode
Reset