[LN] Kanojo ga Senpai ni NTR-reta no de, Senpai no Kanojo wo NTR-masu Volume 1 Chapter 13 Bahasa Indonesia

Natal Berapi!

13. Natal Berapi!


24 Desember. Hari yang menentukan: Malam Natal.

Aku dan Karen sedang dalam perjalanan ke sebuah restoran internasional kecil yang terletak di antara Stasiun Hamamatsucho dan Takeshiba.

Di toko inilah pesta Natal perkumpulan kami akan berlangsung hari ini. Toko tersebut telah dipesan khusus untuk kami, dan terlebih lagi, di dekatnya ada Hotel Bay Tokyo International yang hanya berjarak singkat dengan berjalan kaki.

TLN: ‘Hotel Bay Tokyo International’ adalah referensi ke hotel Intercontinental Tokyo Bay, yang memang tepat di sebelah Stasiun Takeshiba

“Karen dengar bahwa hadiah untuk pasangan yang dinyatakan sebagai ‘pasangan terbaik’ kali ini sangat mewah.” ujar Karen dengan riang.

“Begitukah?”

Aku mencoba yang terbaik untuk menjawab, tapi aku tidak yakin apakah telah berhasil memberikan emosi yang cukup di balik kata-kataku.

Alasannya, karena aku sudah tahu hadiah apa yang akan diberikan di akhir pesta.

“Karen sangat menantikannya~ Ayo pastikan Karen dan Yuu-kun yang memenangkannya!”

“Kamu benar. Aku juga ingin kita mendapatkannya.”

Saat mulutku mengucapkan itu, aku sedang memikirkan hal lain sepanjang waktu.

…Di pesta nanti, aku dan Touko-senpai akan mengekspos “Perselingkuhan Kamokura dan Karen.” Setelah itu, kami berdua akan menyatakan berakhirnya hubungan kami dengan mereka…

Itu adalah rencanaku dan Touko-senpai… Bagaimanapun, ini adalah Kamokura, yang suka bertingkah sok keren di depan semua orang, dan Karen, yang ingin semua orang menganggapnya sebagai gadis paling imut.

Kami akan menghancurkan imej mereka berdua hingga berkeping-keping di depan semua orang dari perkumpulan kami dan membuat mereka menderita penghinaan terbesar dalam hidup mereka.

Tidak ada sedikit pun perasaan yang tersisa di diriku terhadap Karen.

Itulah kenapa tidak ada keraguan atau semacamnya di diriku dalam melaksanakan rencana kami.

Namun, ada satu hal yang membuatku khawatir, yaitu Touko-senpai.

Kembali ke satu minggu yang lalu ke hari di mana Touko-senpai mengundangku ke rumahnya untuk sesi mencicipi makanan.

Dia terlihat ragu-ragu akan sesuatu saat itu.

Bahkan keesokan harinya ketika aku menghubunginya untuk memberitahukan bahwa Nakazaki-san akan bekerja sama dengan kami, yang dia katakan hanyalah, “Begitu, ya.”

Tapi hari ini, bahkan pada tahap ini pun, aku tidak mendapat kontak apa pun dari Touko-senpai.

…Apa yang sebenarnya sedang kamu pikirkan, Touko-senpai?…

Itulah yang membuatku khawatir. Tidak mungkin dia berpikir untuk kembali ke hubungan sebelumnya dengan Kamokura, kan?

Beberapa waktu lalu, dia pernah bilang padaku, “Jika Karen menyesal, bukankah sebaiknya kamu melanjutkan hubunganmu dengannya?” Meskipun dia menyangkalnya, tapi apakah saat itu dia sebenarnya sedang membicarakan perasaannya sendiri?

“Yuu-kun, Yuu-kun!”

Karen menarik lenganku.

“Eh? Ah! Ada apa?”

“Yuu-kun kenapa sih? Dari tadi linglung begitu~”

“Aku linglung?”

“Iya loh. Meskipun Karen terus mencoba untuk berbicara dengan Yuu-kun, tapi Yuu-kun terus menjawab dengan linglung.”

“Benarkah? Maaf. Jadi, apa yang sedang kita bicarakan?”

“Karen memberi tahu Yuu-kun soal larangan memberi tahu penyelenggara tentang rahasia apa pun yang akan diungkapkan di waktu tertentu dihapus untuk tahun ini. Sekarang semua orang dapat pergi kapan pun mereka mau dan memberi tahu pembawa acara, dan jika mereka setuju, mereka dapat berdiri di depan semua orang dan mengungkapkan rahasia yang mereka inginkan.”

“Begitu ya. Aku baru tahu.”

Aku mungkin menjawab seperti itu, tapi aku juga sudah mengetahuinya. Lebih tepatnya, itu juga merupakan bagian dari rencana kami.

Sampai tahun lalu, ada waktu yang dikhususkan untuk ‘pengungkapan rahasia.’ Formatnya adalah sebagai berikut: selama waktu itu, semua yang ingin berpartisipasi akan berbaris dan mengungkapkan rahasia mereka satu per satu. Namun, karena waktu rencana ‘pengungkapan perselingkuhan dan akhir dari hubungan kami’ bukanlah sesuatu yang dapat kami sesuaikan dengan waktu tertentu, format itu telah diubah menjadi format di mana kalian dapat mengungkapkan rahasia kalian kapan pun kalian mau.

“Yah, ada banyak pasangan di perkumpulan Karen dan Yuu-kun berada. Menurut Karen tidak banyak yang dapat dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki pacar meskipun mereka datang ke pesta. Para penyendiri itu seharusnya pergi dan mengadakan pesta sendiri di tempat lain.”

Karen terus berbicara dengan nada sombong. Aku hanya menatapnya dari sudut mataku.

Menurut apa yang aku dengar dari kelompok perempuan, selain terlalu lengket dengan banyak laki-laki lain, Karen juga terlihat terlalu angkuh dengan perempuan yang tidak punya pacar, selalu memamerkan fakta bahwa dia punya pacar. Itu membuatnya dijauhi oleh gadis-gadis lain.

“Setiap tahun, banyak orang yang akhirnya menjadi kekasih berkat acara ‘pengungkapan rahasia’ di pesta itu, kan? Karena itu, bukankah tidak apa-apa bagi mereka untuk bergabung dengan kita?”

Aku tidak ingin melanjutkan percakapan itu dengan Karen, oleh karena itu aku menegurnya tentang hal itu.

Karen kemudian berputar dan tiba-tiba berdiri di depanku. Aku secara refleks berhenti berjalan.

“Ada apa?”

“Yuu-kun, apakah Yuu-kun jadi terbawa suasana dengan semua perempuan yang berbicara sama Yuu-kun akhir-akhir ini?”

Karen menatapku dengan tatapan yang sedikit tajam.

“Aku tidak begitu, kok.”

“Apakah Yuu-kun tidak sadar? Bahkan selama pesta perpisahan berkemah dari beberapa hari yang lalu pun, Yuu-kun meninggalkan Karen sendirian dan bersenang-senang mengobrol dengan gadis-gadis lain, kan?”

“Tidak juga, Kami hanya mengobrol biasa, kok.”

“Tidak, tidak, tidak! Yuu-kun mengobrol kayak kesenangan banget! Dan yang lebih buruk, Yuu-kun juga merayu sepanjang waktu! Yuu-kun bahkan mengabaikan Karen saat Karen meminta perhatian!”

…Cewek ini, kau memintaku, “Ambilkan makanan Karen dulu”, “Ambilkan minuman Karen!” “Karen capek, ambilkan kursi!” Apakah tidak langsung menanggapi semua permintaan itu disebut ‘mengabaikan’?…

Sepanjang waktu sebelum aku mengetahui perselingkuhan Karen, aku menganggap sisi egoisnya ini sebagai sesuatu yang imut, tetapi karang, semua itu membuat perasaan jijik dalam diriku tumbuh.

Aku melakukan yang terbaik untuk menekan amarahku saat berbicara.

“Itu tidak benar, kok. Tapi, aku minta maaf jika Karen merasa seperti itu.”

“Akhir-akhir ini, sepertinya Yuu-kun juga diam-diam membantu tugas pemrograman perempuan lain di belakang Karen.”

“Aku tidak menyembunyikannya darimu. Aku sudah menjelaskan semuanya padamu, kan?”

Karen semakin menyipitkan matanya dan terus memelototiku.

“Dan juga, apakah ada sesuatu antara Yuu-kun dan Touko-senpai?”

Aku terkejut. Aku nyaris tidak berhasil mencegah itu terlihat di wajahku.

Aku tidak banyak berinteraksi dengan Touko-senpai saat kami berada di kampus, dan aku bahkan tidak pernah menyebutkan nama Touko-senpai di depan Karen.

Cewek ini, apakah dia mencurigai sesuatu?…

“Kamu ngomong apa, sih? Dia adalah Touko-senpai, kan? Mana mungkin ada sesuatu antara dia dan orang sepertiku.”

Aku berpura-pura tenang.

“Begitukah? Tetap saja, Karen harus bilang, kalau akhir-akhir ini, Touko-senpai sering melihat ke arah Yuu-kun. Itu belum pernah terjadi sebelumnya.”

…Touko-senpai menatapku?…

Tapi, aku tidak sadar sama sekali, lho.

Meskipun begitu, apakah sesuatu yang tidak jelas seperti ‘tatapan orang lain’ benar-benar layak begitu diperhatikan?

“Mana mungkin itu benar. Itu pasti hanya perasaanmu saja, Karen. Yang sedang kita bicarakan ini Touko-senpai lho. Mana mungkin dia tertarik padaku.”

Karen lalu berbalik dengan satu gerakan cepat dan mulai berjalan sekali lagi.

“Kalau memang begitu, ya sudah. Tapi, Karen akan beritahu Yuu-kun satu hal. Karen membenci Touko-senpai. Yuu-kun harus pastikan untuk tidak berbicara dengan Touko-senpai lebih dari yang diperlukan!”

× × ×


Kami pun memasuki restoran yang menjadi tempat acara.

Acara dimulai pada pukul 18:00, tapi kami tiba di lokasi satu jam lebih awal untuk membantu persiapan acara tersebut.

Acaranya adalah standing party bergaya prasmanan.

Beberapa wanita sedang menyiapkan hidangan buatan sendiri dan makanan penutup yang mereka bawa.

Tentu saja, kami tidak bisa meminta lebih banyak peralatan makan dari restoran untuk makanan yang kami bawa sendiri, jadi kami melapisinya di nampan dan piring sendiri. Kami meminta mereka menyiapkan meja tambahan di sebelah makanan restoran, dan meletakkan kompor portable di atasnya untuk menyiapkan makanan buatan sendiri.

Ketika aku menoleh, aku melihat Kazumi-san mendekat.

Aku mengamati sekeliling kami dengan cepat.

Karen berada di tempat yang jauh, sedang berbicara dengan anak laki-laki lain.

Dia begitu asyik mengobrol dengan mereka sedari tadi sehingga dia tidak membantu persiapan dalam hampir semua hal.

Timing-nya adalah saat akhir pesta. Kamu tahu artinya itu, kan?”

Kazumi-san berbisik padaku.

“Itu saat acara Pasangan Terbaik, kan?”

Kazumi-san mengangguk begitu dia mendengar jawabanku.

“Saat Touko memanggilmu, majulah ke depan. Saat itulah…”

“Baik.”

Aku memberinya jawaban singkat.

× × ×


“Semuanya! Terima kasih telah datang ke sini hari ini! Ini adalah acara terakhir kita tahun ini, jadi mari kita semua, baik yang memiliki pasangan maupun yang masih lajang, merayakannya bersama-sama! Kita bahkan mungkin akan menyaksikan kejutan mengejutkan di bagian akhir!”

Kazumi-san berteriak dengan mikrofon di tangannya. Itu menandai dimulainya Pesta Natal!

Semua orang tertawa terbahak-bahak, meskipun ada beberapa yang mencemooh di sana-sini.

Pembawa acara Pesta Natal ini adalah Kazumi-san.

Meskipun ia baru bergabung dalam perkumpulan di pertengahan tahun keduanya di musim gugur, Kazumi-san telah menjadi salah satu tokoh sentral dalam perkumpulan berkat keceriaan alami, sikap positif dan kepribadiannya yang bersahabat.

Di sebelahnya, yang mengawasi aktivitasnya sebagai pembawa acara, adalah ketua perkumpulan kami, Nakazaki-san. Namun, dia memasang ekspresi muram di wajahnya yang menyembunyikan kewaspadaan yang pasti dia rasakan.

Tapi, mengingat apa yang akan terjadi ke depannya, wajar baginya sebagai seorang ketua untuk merasa khawatir.

Sejak dulu, selalu ada banyak pasangan yang tergabung dalam perkumpulan kami. Ngomong-ngomong, meski kekasihmu bukan anggota perkumpulan, mereka bisa datang dan bergabung dengan kami di pesta ini. Bahkan jika kamu bukan kekasih resmi saat ini dan hanya pasangan tanpa status, tidak apa-apa untuk datang juga.

Sederhananya, ini seperti ‘prom’ yang diadakan di sebuah SMA di Amerika Serikat.

Dan bahkan di antara banyaknya pasangan, yang paling menonjol adalah, seperti yang bisa kalian duga, Kamokura dan Touko-senpai.

Kamokura mengenakan jaket kulit, celana jeans slim,  dan T-shirt putih lengan panjang, memberinya penampilan kasar secara keseluruhan, yang secara alami terlihat sangat bagus untuknya.

Sementara itu, Touko-senpai mengenakan sweter mohair putih tipis, ikat pinggang dengan pita besar di bagian belakang, dan rok lipit biru laut sampai ke lutut. Di atas sweater-nya, dia mengenakan bolero warna krem.

Pinggangnya yang ramping diikat erat, payudaranya yang montok semakin ditonjolkan oleh sweter tipisnya, serta kakinya yang panjang dan ramping menjulur dari balik rok berlipit.

Itu adalah pakaian yang menonjolkan bentuk tubuh hebat yang dimiliki Touko-senpai.

Untuk melengkapi semua ini, ada banyak mahasiswa laki-laki yang bercakap-cakap dengannya.

Touko-senpai berinteraksi dengan mereka semua dengan senyuman. Melihat Touko-senpai seperti itu, Kamokura meletakkan tangannya di bahu Touko-senpai dan merangkulnya seolah-olah untuk menekankan kalau Touko-senpai adalah pacarnya.

…Lihat saja nanti. Tertawalah selagi kau masih bisa…

“Apa yang sedang Yuu-kun lihat?”

Karen, yang muncul di sampingku tanpa aku sadari, menanyakan itu padaku.

“Ah, bukan apa-apa. Aku tidak melihat ke mana pun secara spesifik.”

“Yuu-kun sedang melihat Touko-senpai, kan?”

Aku tidak mengatakan apa-apa.

“Touko-senpai selalu genit pada pria seperti itu.”

“Touko-senpai genit?”

“Kau itu yang genit pada pria, kataku dalam hati.

“Benar sekali. Pria mungkin tidak paham, tapi begini, dia memasang wajah yang seperti mengatakan kalau dia tidak tertarik pada pria, namun dia dengan santainya mengenakan pakaian yang menonjolkan dada dan sebagainya, dia pun sadar akan tatapan para pria. Dia juga berusaha menarik perhatian pria dengan perilakunya yang dingin dan sok anggun kayak ojou-sama, itu semua adalah bagian dari rencananya untuk disukai oleh laki-laki! Terlalu jelas untuk dilihat Karen! Sejujurnya, Karen menjadi sangat marah hanya dengan melihatnya!”

Karen menunjukkan kekesalannya pada Touko-senpai secara terang-terangan hari ini.

Dan aku sudah bisa menebak alasannya.

Alasannya adalah ‘pemungutan suara pasangan terbaik’ yang akan berlangsung di akhir acara.

Bahwa bersama dengan hadiah mewah yang akan diberikan kepada pasangan yang terpilih sebagai ‘pasangan terbaik di pesta.’ Tidak diragukan lagi bahwa Touko-senpai dan Kamokura-lah yang akan terpilih sebagai pasangan terbaik.

Aku berani bertaruh bahwa gadis ini sama sekali tidak senang dengan hal itu.

Karen mencengkeram lengan kiriku dengan erat.

“Karen tidak mau kalah dari orang itu, tidak akan pernah!”

Aku hampir bisa melihat api dari neraka terpancar di mata Karen.

Di penjuru tempat, kalian dapat melihat laki-laki dan perempuan berkumpul dalam berbagai kelompok dan bersenang-senang sambil berbincang satu sama lain.

Gelak tawa dan sorakan bergema di seluruh restoran. Semua orang sepertinya bersenang-senang di sini.

Di tengah semua pesta pora itu, sesekali terdengar suara bel. Itu adalah waktu pengungkapan rahasia!

Pengungkap, yang kami sebut ‘pengadu’ selama acara, pergi ke depan ruangan dan kemudian mengambil mikrofon yang diberikan oleh moderator, Kazumi-san.

Sebagian besar ‘pengungkapan rahasia’ mereka adalah sesuatu yang lebih dekat dengan satu kalimat yang dimaksudkan untuk lebih menghidupkan pesta.

“Terakhir kali aku mengompol adalah ketika aku masih kelas 3 SD!”

“Suatu kali, ketika aku bermain-main menjadi hode, ada pria yang sangat gigih untuk pacaran denganku dan itu benar-benar menyebalkaaaaan!”

“Selama liburan musim panas, aku digoda oleh beberapa anak laki-laki SMA di pantai, jadi aku berbohong tentang usiaku dan akhirnya pacaran dengan salah satu dari mereka!”

Nah, hal-hal semacam itu.

Berhubung kita membahas topik ini, total ada dua pengakuan cinta tahun ini. Yang satu berhasil dan yang satunya lagi gagal.

Namun, fakta bahwa ‘pengungkapan rahasia’ terbesar, terhebat, dan paling mengejutkan akan muncul terakhir adalah sesuatu yang tidak disadari oleh siapa pun.

Makanan yang tersedia di tempat tersebut telah sangat berkurang sekarang.

Ngomong-ngomong, iga babi, karaage ala ayam goreng dengan bawang putih, salad kentang, dan short cake yang dibawa oleh Touko-senpai semuanya diterima dengan sangat baik.

Aku, sebagai pencicip makanan dalam praktik memasaknya, juga merasa bahagia.

Ketika aku berjalan untuk mengambil iga terakhir, aku melihat Ishida berdiri di sana.

“Sudah hampir waktunya.”

Ishida berbisik padaku.

“Ya. Pemungutan suara ‘Pasangan Terbaik’ akan dimulai sebentar lagi.”

“Sejauh ini, semuanya berjalan sesuai rencana… Masalahnya adalah apa yang terjadi setelahnya, kan?”

“Ya.”

Ishida terdiam sesaat sebelum mendekatkan mulutnya ke telingaku.

“Selain itu, bagaimana perkembangan mengenai masalah itu?”

“Masalah itu?”

Pada awalnya, aku tidak mengerti apa yang dimaksud Ishida.

“Ayolah! Yang kita bicarakan sebelumnya! Ingat, segala tentang bagaimana jika Touko-senpai berselingkuh, itu akan terjadi setelah dia mengungkapkan kepada semua orang bukti perselingkuhan Kamokura-senpai dan menyatakan akhir dari hubungan mereka?”

“Nah, bukankah sudah kubilang kalau itu tidak lebih dari imajinasiku? Bukan berarti Touko-senpai punya niat untuk melakukan hal semacam itu sejak awal…”

“Tapi, bukankah itu sesuatu yang Touko-senpai sendiri katakan?”

“Mungkin begitu… Tapi dia segera menarik kembali ucapannya setelah itu. Setidaknya bagian dari dirinya berselingkuh.”

“Namun, melakukan itu akan menjadi cara yang paling mengejutkan untuk mencampakkan Kamokura-senpai, bukan?”

Aku tetap diam. Apa yang dia katakan memang benar. Meskipun begitu…

Ishida melanjutkan kata-katanya lebih jauh.

“Sebenarnya ada sesuatu yang menggangguku. Ini soal hadiah voucher menginap di hotel. Bukankah hadiahnya untuk melakukan hal itu?”

“Eh?”

Tanpa berpikir, aku menatap tajam ke arah Ishida.

Hadiah untuk pasangan terbaik adalah voucher menginap di Hotel Bay Tokyo International.

Kamokura juga telah diberitahu tentang fakta ini melalui Kazumi-san.

Berkat informasi itu, Kamokura jelas sangat berharap bisa bermalam di hotel bersama dengan Touko-senpai.

Meskipun begitu, di akhir pesta, Touko-senpai akan mengumumkan pemutusan hubungannya dengan Kamokura, menghancurkan harapannya.

Rencananya Touko-senpai dan Kazumi-san akan menggunakan voucher menginap di hotel dan menghabiskan waktu menginap yang menyenangkan dan bersahabat, berdua saja. Sementara itu, jadwal kami akan penuh dengan melihat wajah bodoh Kamokura saat dia berdiri di sana dengan kaget.

“Kurasa tidak begitu tapi, apakah kamu tidak berpikir kalau Touko-senpai sebenarnya mempertimbangkan untuk pergi dengan pria lain?”

“Tidak mungkin! Maksudku, kita sudah mendiskusikan bahwa dia akan menginap bersama Kazumi-san, ingat?!”

“Dia memang mengatakan itu di depan kita. Namun, jika dia ingin menangani Kamokura dengan baik, menghabiskan malam dengan pria lain merupakan metode yang paling efisien sejauh ini, kan?”

Aku memalingkan wajahku dari Ishida, tapi dia hanya merendahkan suaranya dan berbicara.

“Ada dugaan lain tentang siapa pria itu?”

‘Dugaan’ …Apakah maksudnya orang lain selain aku yang mungkin saja menghabiskan malam bersama Touko-senpai?

Sejujurnya… itu bukanlah sesuatu yang tidak pernah aku pikirkan sekali pun sebelumnya.

Pasangan yang menghabiskan malam bersamanya setelah dia mencampakkan Kamokura… Orangnya tidak harus aku.

Jika Touko-senpai sudah memiliki seseorang yang dia taksir jauh sebelumnya…

Sejujurnya, ada banyak pria yang mendekati Touko-senpai untuk merayunya hari ini. Ada banyak dari perkumpulan kami sendiri, dan bahkan ada rumor bahwa ketua kami, Nakazaki-san, pernah menyatakan cinta padanya sebelumnya, dan dia menolaknya. Bahkan ada beberapa dari mantan anggota dan alumni yang mengincar Touko-senpai; selain itu, pasti ada lebih dari beberapa mahasiswa laki-laki dari jurusan dan tahun ajaran yang sama yang berhubungan baik dengannya.

Namun, aku pernah dengar kalau Touko-senpai tidak memiliki kontak pribadi dengan mereka.

Sepertinya, satu-satunya orang yang berhasil mengajak Touko-senpai berkencan dan diterima adalah Kamokura.

Itu akan menjadikanku orang kedua yang pernah mencapainya.

“Aku tidak tahu soal itu, tapi kemungkinan itu tidak sepenuhnya nol.”

Ishida kemudian berbicara padaku dengan wajah kecewa.

“Benar juga. Aku yakin kalau semua pria yang menyukai Touko-senpai tidak hanya ada di perkumpulan ini. Teman laki-laki di jurusannya, kenalannya dari SMP dan SMA, teman-temannya dari pekerjaan paruh waktu. Jika itu orang yang seperti Touko-senpai, sudah pasti banyak pria yang jatuh cinta padanya.”

Tiba-tiba, aku mendapati diriku diliputi oleh kegelisahan.

Jika itu benar-benar terjadi… Aku tidak akan bisa mempercayai wanita lain di seluruh dunia ini lagi.

× × ×


Kami sekarang memasuki tahap akhir pesta.

Untuk tahap terakhir ini, masing-masing pasangan di sini akan memiliki waktu beberapa menit untuk mempromosikan diri mereka sendiri agar orang lain memilih mereka.

Masing-masing dari 12 pasangan yang berpartisipasi memberikan pidato singkat mereka sendiri.

Mengejutkannya, Ishida dan Kazumi-san telah mendaftarkan diri sebagai pasangan yang berpartisipasi dalam acara ini.

Dan terlebih lagi, pidato Kazumi-san sangat berani.

“Sebenarnya, keberadaanku di sini sebagai pasangan dengan Ishida-kun hanyalah sementara. Pada kenyataannya, aku masih lajang, oke? Itulah sebabnya, kalian semua  laki-laki yang baik, aku menunggu kalian mendekatiku! Sampai berjumpa lagi!”

Dengan itu, dia menerima tepuk tangan meriah saat tempat itu kembali hidup.

Yah, bukan berarti pasangan di pesta ini dibatasi hanya untuk mereka yang resmi pacaran, jadi kurasa tidak ada yang terganggu karenanya.

Akhirnya tibalah giliran kami untuk berbicara. Karena kami hanya diperbolehkan berbicara beberapa kata, aku menyerahkan semuanya pada Karen.

“Halo~! Selamat natal! Semua orang sangat senang sekara~ng! Mereka yang memiliki kekasih semuanya bahagia, dan mereka yang tidak memiliki kekasih memiliki teman, jadi mereka juga bahagia! Dan setidaknya, karena ini Natal, semua orang menginginkan sesuatu yang sedikit berbeda dari biasanya, sedikit kejutan, kan? Itulah sebabnya, hari ini, semua orang harus bersorak untuk pasangan yang imut! Dan jika beberapa dari mereka memutuskan untuk memilih Yuu-kun dan Karen kecil nan imut, Karen akan sangat senang! Karena itu, Karen berharap semua orang terus bersenang-senang~!”

Pidato Karen diterima dengan baik oleh sebagian anak laki-laki yang hadir, tapi mayoritas anak perempuan memandangnya dengan apatis. Aku tahu karena selama ini aku mengamati reaksi seluruh penonton dari belakang Karen.

…Berdasarkan apa yang aku lihat, mengesampingkan laki-laki, aku menduga sebagian besar perempuan tidak akan bersimpati dengan Karen…

Sebagai ‘mantan pacarnya,’ aku memiliki perasaan campur aduk tentang hal itu, tapi ini juga karena dia pantas mendapatkannya.

Yang terakhir adalah pasangan yang difavoritkan untuk menang, Kamokura dan Touko-senpai.

Kamokura berdiri di depan mikrofon sudah cukup untuk membuat beberapa gadis berteriak ‘Kamokura-senpa~i!’ dengan nada tinggi, suara bersemangat. Harus kuakui bahwa Kamokura yang tinggi dan langsing berdiri di bawah lampu dengan mikrofon di depannya hampir seperti idola atau superstar.

“Selamat Natal! Sangat menyenangkan melihat sebagian besar anggota perkumpulan ada di sini hari ini! Ini adalah acara terakhir malam ini. Semuanya, tanpa berbasa-basi lagi, silakan tulis ‘Tetsuya Kamokura dan Touko Sakurajima’ di surat suara kalian! Sebagai tambahan, ‘Hanya ada dua jenis pasangan. Yaitu, pasanganku atau pasangan lain’!”

Di sini dia melontarkan beberapa kalimat yang kurasa seperti pernah aku dengar di suatu tempat sebelumnya.

TLN: Tidak sepenuhnya yakin, tapi bisa jadi referensi ke host Jepang, ROLAND

Jika ini bukan restoran, aku pasti sudah meludah dengan jijik sekarang.

Namun, selain aku, tempat itu diliputi sorak-sorai dan kegembiraan. Ini adalah pengingat bahwa Kamokura memang pria yang populer di sini.

Namun, di sisiku, Karen cemberut karena kesal saat dia menatap lurus ke arahnya.

Adapun Touko-senpai

Dia tertunduk dan menatap lantai sambil menggenggam tangannya sendiri di depan pinggul.

Apakah dia sedang memikirkan sesuatu? Tidak, rasanya seperti dia sedang bimbang akan sesuatu…

…Touko-senpai, jangan-jangan kamu…

Kecemasan dalam diriku meluap dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya.

Setiap orang telah memberikan suara mereka untuk pasangan terbaik.

Setiap orang sudah diberi surat suara di depan pintu masuk, mereka diminta untuk memilih peringkat pertama hingga ketiga, pasangan yang mereka anggap sebagai ‘pasangan terbaik’.

“Baiklah, penghitungan selesai!”

Kazumi-san berbicara melalui mikrofon sekali lagi.

“Nah, aku akan mulai dengan mengumumkan peringkat kelima dan keempat! Mereka yang namanya dipanggil, silakan maju ke depan.”

“Mereka mulai dari peringkat kelima?”

Ada banyak orang yang menyuarakan keraguannya.

Aku juga merasa penasaran. Namun, Kazumi-san melanjutkan tanpa memperdulikan semua itu.

“Pertama-tama, peringkat kelima. Pasangan Yuu Isshiki-kun dan Karen Mitsumoto-san!”

Aku dan Karen peringkat kelima?

Mengingat ‘ketidak populeran Karen di kalangan perempuan’ sebelumnya, aku terkejut kami bahkan berhasil mendapat peringkat kelima.

Meskipun, jika mempertimbangkan bahwa secara keseluruhan pesertanya hanya ada 12 pasangan, mungkin tidak aneh untuk berhasil mendapat setengah peringkat teratas.

“Lagipula, Isshiki-kun cukup populer di kalangan perempuan akhir-akhir ini~. Hal itu tampaknya berpengaruh pada perolehan suara mereka. Hadiah mereka adalah boneka beruang!”

Kazumi-san memberi kami mainan boneka setelah dia selesai berbicara.

Karen yang mengambilnya. Meskipun begitu, dia memasang ekspresi tidak senang di wajahnya.

Setelah mengambil hadiah kami, kami diminta untuk berdiri berbaris tepat di sisi kanan depan.

Peringkat keempat diraih oleh pasangan mahasiswa tahun kedua. Hadiah mereka adalah sepasang cangkir pasangan. Jika ada yang bertanya-tanya, cangkir itu tampaknya dari suatu merek terkenal.

Selanjutnya, pengumuman Kazumi-san berlanjut.

“Selanjutnya, peringkat ketiga! Ooh! Hoho, sekarang ini adalah hasil yang tidak terduga! Bahkan aku yang melihatnya sendiri pun sulit mempercayainya!”

Kazumi-san mengangkat kertas yang dia terima dari salah satu orang yang bertugas menghitung suara.

“Ini adalah pasangan aku dan Ishida-kun!”

Ruangan meledak dengan sorak sorai.

“Baiklah kalau begitu, Ishida-kun, silakan maju ke depan. Hadiahnya adalah voucher buku senilai 3000 yen!”

Ishida maju ke depan sambil tertawa malu-malu.

Kazumi-san lalu berbicara sambil menyerahkan hadiah kepadanya.

“Hei! Setengahnya adalah bagianku, jadi jangan dimakan sendiri!”

Semua orang di tempat itu tertawa sekali lagi mendengarnya.

Pasangan kedua adalah sepasang mahasiswa tahun ketiga yang dikenal di dalam perkumpulan sebagai pasangan yang pendiam dan tenang. Bahkan jika mereka berdua terpilih sebagai pasangan terbaik, aku merasa tidak akan ada yang protes tentang hal itu.

“Dan sekarang, pasangan yang ditunggu-tunggu semua orang, peringkat pertama jatuh kepada…”

Kazumi-san bermain-main dengan membuat jeda sejenak untuk membuat pengumumannya lebih menegangkan.

“Pasangan Tetsuya Kamokura-san dan Touko Sakurajima!”

Dia mengatakan itu sambil menunjuk mereka dengan telapak tangannya.

Aku bisa mendengar suara-suara di sekitarku berkata, “Sudah kuduga!” dan “Apa kubilang!” Sulit untuk mengetahui apakah itu ungkapan penyangkalan atau pujian.

“Kalian berdua, silakan maju.”

Setelah dipanggil seperti itu, Kamokura maju ke depan, diikuti oleh Touko-senpai, yang terus menundukan pandangannya.

“Hadiah peringkat pertama adalah voucher menginap di hotel untuk hari ini dari tempat terbaik untuk menikmati pemandangan malam Teluk Tokyo yang indah, Hotel Bay Tokyo International!”

Kazumi-san memegang amplop, berisi voucher menginap hotel, tinggi di atas kepalanya, yang menyebabkan isi ruangan menjadi berisik.

“Eh!? Kalau begitu…”

“Artinya mereka berdua akan langsung ke hotel setelah ini!?”

“Ukh, tidak senonoh sekali!”

“Malam penuh gairah?”

“Aah! Touko-senpai akan…!”

“Sialan! Mati saja sana, bajingan!”

“Aku sangat iri, cuk!”

“Oooh! Enaknya~!”

“Aku juga ingin pergi ke hotel pada Malam Natal bersama seorang pria tampan!”

“Menghabiskan Malam Natal berdua saja sambil melihat pemandangan malam… Kedengarannya sempurna!”

Setiap orang menyuarakan pendapatnya.

Kamokura, yang telah melangkah maju, mengulurkan tangannya untuk mengambil voucher hotel yang dimiliki Kazumi-san, sambil memasang senyum penuh kemenangan di wajahnya.

Namun, Kazumi-san malah mengibas-ibaskan voucher itu, menolak untuk menyerahkannya.

“Ngomong-ngomong, Kamokura-san. Jika kamu tidak keberatan aku bertanya, bagaimana kamu akan menggunakan voucher menginap di hotel ini?”

Kamokura terlihat sedikit terkejut, tapi dia kemudian menjawab dengan senyum masam.

“Yah, aku akan membawa Touko bersamaku dan bermalam di sana.”

Kazumi-san menutup matanya, mengangkat jari telunjuknya, lalu mengayunkannya ke kiri dan ke kanan.

“Ck, ck, ck! Itu tidak bagus, Kamokura-san. Itu sama sekali tidak terlihat seperti pria paling tampan di perkumpulan ini. Tidakkah menurutmu sesuatu seperti menyeret pacarmu ke hotel pada Malam Natal adalah sesuatu yang lebih cocok untuk pria kelas dua? Dan ini juga di depan semua adik tingkatmu. Tidakkah menurutmu itu sama sekali tidak keren?”

“Kalau begitu, apa yang kau sarankan?”

“Biarkan Touko memiliki kedua voucher hotel ini. Malam ini akan menjadi malam yang tak terlupakan bagi kalian berdua. Bukankah tak masalah membiarkan pacarmu yang mengambil inisiatif pada hari seperti ini?”

Kamokura menatap tajam ke arah Kazumi-san sejenak.

“Yah, terserahlah. Hasil akhirnya tidak akan berubah. Baiklah, aku akan membiarkan Touko memilikinya.”

Setelah mengatakan itu, dia mundur satu langkah.

Sebagai gantinya, Touko-senpai kemudian maju selangkah dan berdiri di depan Kazumi-san.

“Nah, itu baru Kamokura-san yang kita kenal. Sungguh jantan!”

Kazumi-san menyeringai.

“Kalau begitu, kedua voucher menginap ini akan diberikan pada Touko. Semuanya, tolong berikan tepuk tangan kalian yang meriah!”

Mengatakan itu, dia menyerahkan voucher hotel ke Touko-senpai.

Entah karena apa, semua orang bertepuk tangan agak tidak antusias.

“Ngomong-ngomong, Touko, kalau tidak salah, kamu memiliki sesuatu yang ingin kamu katakan di depan semua orang, kan?”

Dengan kata-kata pembuka itu, Kazumi-san menyerahkan mikrofon ke Touko-senpai.

Touko-senpai menerima mikrofon dalam diam.

Melihat pergantian peristiwa ini, semua orang menatapnya dengan rasa penasaran di mata mereka, bertanya-tanya apakah akan terjadi sesuatu.

Touko-senpai terus menatap ke bawah selama beberapa saat sebelum akhirnya mengangkat wajahnya.

“Ada sesuatu yang aku ingin kalian semua dengarkan.”

Dia kemudian melihat ke arahku.

“Isshiki-kun, kemarilah.”

Waktu seakan berhenti seketika bagi setiap orang yang hadir.

Ketika aku melirik Karen, wajahnya menunjukkan ekpresi bingung.

“K-Kenapa Yuu-kun…?”

Aku mengabaikan Karen, yang mengatakan itu dengan terkejut, dan berjalan ke arah Touko-senpai.

Aku berhenti tepat di sampingnya dan menoleh ke arah semua orang.

Touko-senpai melanjutkan bicaranya.

“Aku, Touko Sakurajima, dengan ini menyatakan bahwa mulai saat ini, akan mengakhiri hubunganku dengan Tetsuya Kamokura.”

Untuk sesaat, ruangan menjadi benar-benar sunyi.

Melihat sekeliling dari sudut mataku, aku menyadari bahwa bahkan Kamokura pun membelalakkan matanya sembari berdiri terpaku.

Sementara itu, Touko-senpai menyerahkan mikrofon padaku.

Setelah mengambil mikrofon, aku pun berbicara dengan suara yang jelas dan lantang.

“Aku, Yuu Isshiki, juga dengan ini menyatakan bahwa mulai saat ini, akan mengakhiri dan memutuskan segala hubunganku dengan Karen Mitsumoto!”

Mendengar kata-kataku, tempat yang tadinya benar-benar sunyi, mulai menjadi gaduh.

“T-Tunggu, mereka ngomong apa sih?”

“Mereka berdua kenapa?”

“Sebenarnya ada apa?”

“Kenapa di sini dan sekarang?”

Semua orang menggumamkan pertanyaan yang sama dari semua tempat, pada waktu yang sama.

Saat itulah Kamokura mengambil langkah pertama.

“Oi, Touko! Apa-apaan yang kau bicarakan itu!?”

Saat dia mengatakan itu dan mencoba mendekati Touko-senpai

“Menjauhlah dariku!”

Kata-kata kasar Touko-senpai menghentikan gerakannya.

“Tetsuya, katakan padaku, apakah kamu sadar apa yang telah kamu lakukan?”

Meski bingung, Kamokura menjawab balik.

“A-Apa maksudmu? Memangnya apa yang aku lakukan padamu?”

“Apakah kau benar-benar ingin membuat Touko-senpai yang mengatakannya, Kamokura-senpai?”

Aku menjawab menggantikan Touko-senpai.

“Apa?”

“Kubilang, apakah kau ingin membiarkan Touko-senpai, yang seorang wanita, untuk menceritakan semuanya dengan gamblang?”

“A-Apa sebenarnya maksudmu?”

“Kalau begitu, aku akan memberitahumu sebagai gantinya. Kamokura-san, kau telah berselingkuh dengan mantan pacarku, KAREN MATSUMOTO!”

Aula menjadi semakin gaduh.

Lebih tepatnya, semua orang tersentak kaget bersamaan.

Ekspresi dan gerakan Kamokura langsung membeku.

Di tengah semua itu, terdengar satu jeritan histeris yang menusuk dari arah berbeda.

“BOHONG, BOHONG, BOHONG! KAREN TIDAK PERNAH MELAKUKAN ITU!”

Aku menoleh untuk melihat ke arah datangnya suara itu.

Di sana, aku melihat Karen saat dia mati-matian berusaha menyangkal pernyataanku.

“KAREN TIDAK PERNAH BERSELINGKUH! SUMPAH, PERCAYALAH!”

Cara dia menggetarkan suaranya dan menjerit putus asa, siapa pun yang tidak tahu apa-apa tentang situasi sebenarnya pasti akan percaya padanya.

“KAULAH YANG BERBOHONG, KAREN! AKU PUNYA BUKTINYA!”

“Bukti apa?”

Cewek ini! Apakah dia berniat untuk tidak mau mengaku sampai akhir?

“Sabtu di minggu terakhir bulan Oktober. Hari ulang tahun Karen. Kamu bersamaku sampai matahari terbenam, kan? Namun, di mana, dan dengan siapa kamu malam itu?”

Untuk sesaat, aku bisa melihat mata Karen bergetar.

“K-Karen tidak tahu apa-apa. KAREN TIDAK INGAT!”

“Kalau begitu aku akan berbaik hati untuk mengingatkanmu. Malam itu, kau berada di apartemen Kamokura-senpai. Sepanjang malam. Baik aku dan Touko-senpai mengetahui faktanya.”

Terdengar suara keheranan dari hadirin.

Beberapa gadis menatap Karen dengan tatapan menuduh.

“​​TIDAK! ITU TIDAK BENAR!”

Dan Karen memelototi Touko-senpai dengan tatapan penuh kebencian.

“YUU-KUN TELAH DITIPU OLEH WANITA ITU! SUDAH KAREN DUGA. WANITA ITU SUDAH LAMA MENGINCAR YUU-KUN!”

Mendengar dia menghina Touko-senpai seperti itu membuat darahku mendidih karena kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“KAREN, KAULAH YANG TERUS MENIPUKU SELAMA INI! AKU DAN TOUKO-SENPAI MELIHATMU MASUK BERDUA BERSAMA KAMOKURA-SENPAI KE APARTEMENNYA MALAM ITU! KAMI BAHKAN PUNYA FOTONYA!”

Meski begitu, Karen menolak untuk mundur.

“Waktu itu, Karen hanya pergi minum teh di rumah senpai!”

“Maksudmu kalian berdua minum teh berjam-jam? BAHKAN SAMPAI LEWAT JADWAL KERETA TERAKHIR!”

Untuk pertama kalinya, Karen yang selama ini berakting dengan memukau, menjadi goyah.

“Karen, tidak bermaksud begitu… Dia membuatku mabuk. Dan hal berikutnya yang Karen tahu, Karen… sedang… Ya, KAREN DIPERKOSA! ITU BUKAN SALAH KAREN! KAREN TIDAK SALAH!”

Si jalang ini! Apa-apaan yang dia ocehkan itu?!

Tidak lama setelah aku berpikir begitu, Kamokura mulai berteriak.

“APA-APAAN YANG KAU OCEHKAN ITU!?”

Namun, aku mengabaikan Kamokura dan terus berbicara dengan Karen.



“BERHENTILAH BERTINGKAH TAK TAHU MALU BEGITU! AKU ADA BUKTI LAIN! CHATTING-AN MEDIA SOSIAL ANTARA KAU DAN KAMOKURA!”

Aku menampilkan gambar percakapan Karen dan Kamokura itu di smartphone-ku dan menyodorkannya tepat di depan mata Karen.

Melihat itu, wajah Karen menjadi pucat.

Pada saat yang sama, semua gadis yang melihat gambar mulai memaki Karen satu demi satu.

“Itu…”

“Tidak diragukan lagi.”

“Dia benar-benar berselingkuh dengan Kamokura-san…”

“Sungguh jahat, dia telah menipu Isshiki-kun selama ini.”

“Dan dia masih berani bersikap seperti itu sekarang?”

“Tidak kusangka!”

“Dia pasti bukan manusia!”

Apakah dia mendengar komentar-komentar dari semua orang di sekitarnya? Ataukah dia memilih untuk tidak mendengarkannya?

Tepat di depan mataku, wajah Karen berubah drastis.

Bahkan nada dan cara bicaranya berubah bersamaan dengan teriakannya.

“KAU PIKIR KAU SIAPA UNTUK MELIHAT PONSEL ORANG LAIN TANPA IZIN?! UGH, KAU YANG TERBURUK! AKU SUDAH MUAK DENGANMU! YANG KAU LAKUKAN INI SEBENARNYA ADALAH YANG TERENDAH DARI YANG TERENDAH, LHO! DASAR PENGUNTIT! MENJIJIKKAN! SUNGGUH MENJIJIKKAN! AKU TIDAK TAHAN DENGANMU! MATILAH SAJA SANA!”

Karen membuang topeng ‘gadis imut, lugu, nan tak berdaya’ dan ‘korban tragis’, dan dia sekarang berteriak dengan ekspresi yaksha di wajahnya, akhirnya menunjukkan dirinya yang sebenarya.

“Kau bicara besar, tapi bukankah kau sama saja? Aku yakin kau sendiri berselingkuh dengan Touko! Aku tahu semua itu! Itulah sebabnya aku berselingkuh, itu semua aku lakukan untuk membalas dendam padamu! Kaulah yang salah di sini!”

Semua yang Karen celotehkan pada saat ini tidak lebih dari omong kosong.

“Itu tidak benar.”

Orang yang menyela Karen tidak lain adalah Kazumi-san.

“Touko bertemu dengan Isshiki-kun tanpa tujuan lain selain mendapatkan bukti perselingkuhan kalian berdua. Aku bisa menjaminnya!”

“Dia benar. Yuu berkonsultasi denganku sejak awal ketika dia mengetahui bahwa Karen-chan berselingkuh. Setelah kejadian itu, Yuu bertemu dengan Touko-senpai hanya untuk berdiskusi tentang apa yang telah terjadi. Tidak ada kontak apa pun di antara mereka berdua sebelumnya. Aku sangat yakin bahwa tidak pernah ada hubungan romantis apapun antara Yuu dan Touko-senpai!”

Ishida menindak lanjuti perkataan Kazumi dan menyatakan itu.

“Karen! Berhentilah menyangkal!”

Yang berteriak marah adalah Mina-san.

“Benar. Jelas sekali kalau kaulah yang mengkhianati Isshiki-kun! Namun, bukannya meminta maaf, kau malah memutar balikkan fakta!” teriak Ayaka-san menambahkan.

Yang berikutnya berteriak adalah Ayaka-san.

Satu per satu, semua gadis lain mulai menyuarakan celaan mereka pada Karen.

Namun, sebagai tanggapan, Karen memelototi mereka semua sebelum berteriak seperti binatang buas.

“OMONG KOSONG! BANGSAT KALIAN! MENJIJIKAN! AKU YAKIN KALIAN JUGA PASTI PERNAH MENGGODA BANYAK PRIA! MENJIJIKKAN! AKU TIDAK TAHAN DENGAN TEMPAT INI! BODOH~! MATILAH KALIAN SANA!

Setelah mengatakan itu, Karen mengambil barang-barangnya dan bergegas keluar dari restoran.

…Dia wanita yang sangat buruk. Sampai akhir pun, dia tidak menyesal atau pun meminta maaf…

…Aku tidak percaya kalau aku pernah menganggap wanita itu sebagai ‘pacarku’. Aku hanya bisa bilang kalau aku benar-benar orang yang bodoh…

Touko-senpai, yang dalam diam mengamati situasi sampai saat itu, membuka mulutnya.

“Dengan ini, kurasa kau sekarang sudah mengerti semuanya, kan, Tetsuya?”

Dia berbicara dengan sangat tenang dan dingin, hampir seperti memperingatinya.

“Kita putus. Aku sudah mengakhiri hubungan kita sebagai kekasih. Aku ingin kita kembali menjadi dua orang yang belum pernah saling bertemu sebelumnya.”

Kata-kata Touko-senpai itu sekali lagi membuat tempat itu menjadi sunyi senyap.

Tak seorang pun berani berbicara sepatah kata pun. Tempat itu diliputi keheningan yang begitu sunyi sehingga bernapas pun bahkan terasa sulit.

Tak lama kemudian, tawa kering dan mencemooh bergema ke penjuru tempat. Itu adalah Kamokura.

“Fufu, hahaha! Apa-apaan yang kau katakan itu, Touko? Bahwa kau putus denganku? Ada batasan seberapa jauh kau bisa bercanda. Apakah ini semacam pertunjukan rumit yang kau putuskan untuk ditampilkan?”

Kamokura mengambil pose dramatis saat dia mengusap poninya dengan tangan kanannya, menyisirnya ke atas.

Namun, Touko-senpai menggelengkan kepalanya, tampak sedih.

“Ini bukan lelucon. Aku serius di sini. Aku benar-benar putus denganmu.”

“Hei, hei. Tunggu, Touko. Tenanglah dulu, oke? Selain aku, tidak ada pria lain di dunia ini yang cocok untukmu, kan? Kau akan menyesal jika kau putus denganku.”

Meskipun begitu, Touko-senpai hanya menatap Kamokura dengan tatapan dingin dan kosong.

Senyum di wajah Kamokura membeku di tempat.

“Apakah masalah dengan Karen begitu mengganggumu? Jika begitu, aku minta maaf. Tapi tahukah kamu, pria yang selingkuh bukanlah masalah besar, kan?”

Kilatan emosi mengalir melintas di tatapan kosong Touko-senpai.

Apakah itu kemarahan atau kesedihan, aku tidak tahu.

“Bukan masalah besar? Begitu ya, Tetsuya. Jadi bagimu, itu hanya ‘bukan masalah besar’, kan? Apa kau tahu betapa menderitanya aku dan Isshiki-kun? Betapa besar hal itu menyakiti kami? Betapa sedihnya kami? Bukan hanya itu, tapi kau mengatakan padaku bahwa, menurut pendapatmu, semua itu dapat diatasi hanya dengan menyebutnya ‘bukan masalah besar’?”

Tatapan Kamokura goyah. Namun, saat berikutnya, dia tersenyum pahit.

“Itulah sebabnya aku menyuruhmu menunggu, Touko. Jangan biarkan dirimu terbawa oleh emosi sesaat. Sesuatu dengan Karen itu tidak lebih dari aku yang sekedar bersenang-senang…”

“Jangan kira kau bisa menipuku dengan kata-kata itu! Apakah kau tahu seberapa menghinanya kata-katamu itu bagi orang lain?”

Touko-senpai sama sekali tidak berbasa-basi.

“Tetsuya, kau tidak mengerti perasaan orang lain. Tidak, bukan begitu. Kau bahkan tidak repot-repot berusaha memikirkannya. Itulah sebabnya kau bisa mengatakan hal-hal semacam itu dengan entengnya. Aku tidak mungkin menganggap orang seperti itu sebagai pacarku.”

Senyum di wajah Kamokura menghilang. Dia mengambil satu langkah menuju Touko-senpai.

“Touko, kamulah satu-satunya yang aku seriusi. Kmu tahu itu, kan? Itulah sebabnya kamu seharusnya tidak perlu begitu keras kepala tentang…”

“Aku tidak keras kepala di sini. Mungkinkah ini tidak bisa dimengerti olehmu, Tetsuya? Aku tidak bisa lagi berpikir untuk melakukan sesuatu seperti berkencan denganmu.”

Wajah Kamokura berkerut. Akhirnya, sikap sombongnya berakhir.

“Aku tidak akan menerimanya! Kau adalah milikku! Aku tidak akan membiarkanmu memutuskan sendiri sesuatu seperti putus denganku! Tidak akan pernah!”

Kamokura mencoba mendekati Touko-senpai.

Namun, sebelum dia dapat melakukannya, aku dengan cepat berdiri di hadapannya dan menghalangi jalannya.

“Minggirlah! Isshiki!”

“Aku tidak akan minggir! Kaulah yang harus menjauh dari Touko-senpai!”

“Aku mengerti sekarang, Isshiki. Kaulah yang melakukan ini pada Touko-ku!!”

Kamokura mendaratkan pukulan langsung di pipi kiriku dengan kepalan tangan kanannya.

Sejenak, aku merasakan tubuhku terhuyung-huyung karena dampaknya, tapi aku menolak goyah dan malah menahan Kamokura di tempatnya. Sekarang ini telah berubah menjadi pergumulan antara aku dan Kamokura.

Segera setelah itu, Nakazaki-san menempatkan dirinya di belakang Kamokura dan menahannya.

“Kamokura! Hentikan!”

“Nakazaki! Kau juga?! Kau akan memihak orang-orang ini?!”

Kamokura mencoba melepaskan diri dari Nakazaki-san dan aku saat dia berbicara.

Namun, berada dalam situasi di mana aku menghimpitnya dari depan sementara Nakazaki-san menahannya dari belakang, mustahil baginya untuk lolos.

Kamokura berteriak pada Touko-senpai sambil menggertakkan giginya.

“Touko! Orang ini, Isshiki menipumu!”

Namun, pada kata-kata itu, Touko-senpai sekali lagi dengan sedih menggelengkan kepalanya.

“Itu sama dengan kalimat Karen sebelumnya. Tetsuya, tolong jangan membuatku kecewa padamu di saat-saat terakhir kita…”

“Kau berencana mencampakkanku dan kemudian mulai berkencan dengan pria ini?! Isshiki tidak memiliki nilai apa-apa! Dia sama seperti karakter kacangan yang tidak penting!”

Pada saat itu, ketika aku berhasil melihat ke arah Touko-senpai, aku mendapat kesan bahwa ada pancaran tajam dan menusuk di matanya.

Kamokura sementara itu terus berteriak.

“Akulah satu-satunya orang yang pantas denganmu! Kau bukan tipe wanita yang akan terlihat bagus bersama pria rendahan! Tidak mungkin sampah seperti Isshiki cocok untukmu!”

Kali ini, terlihat jelas bahwa tatapan mata Touko-senpai semakin tajam.

“Bahkan Karen sendiri yang bilang! ‘Isshiki itu membosankan, dia tidak memiliki pesona jantan apa pun. Dalam banyak hal, dia memiliki terlalu sedikit pengalaman dengan wanita! Pria seperti itu tidak akan bi…”

“TUTUPLAH MULUTMU, TETSUYA!”

Suara Touko-senpai cukup keras untuk disebut teriakan.

Ini adalah pertama kalinya aku mendengarnya berbicara dengan suara yang begitu keras.

Kemungkinan besar, ini juga pertama kalinya Kamokura melihat Touko-senpai seperti itu. Dia tercengang sejenak.

Waktu di dalam aula seakan berhenti. Di tengah-tengahnya, Touko-senpai berjalan dengan langkah tegas saat dia mendekat padaku.

Dengan cara yang sama, dia mencengkeram lenganku dan menariknya dengan kuat, hampir seperti berusaha menarikku menjauh dari Kamokura.

Touko-senpai memegang lenganku dengan kuat di dadanya dan berbicara dengan suara yang bergetar namun jelas.

“Aku akan menghabiskan malam ini, bersama orang ini, bersama Isshiki-kun…”

‘Menghabiskan malam ini bersama Isshiki-kun.’

Kata-kata itu membuat seisi aula menjadi sunyi.

Pernyataan itu… Itu adalah sesuatu yang tak seorang pun, bahkan aku, yang seharusnya mengharapkannya, bisa percaya.

Aku juga membeku di tempat saat aku menatapnya lekat-lekat.

Kamokura, yang sepertinya tidak mampu mengurai kata-kata yang diucapkan Touko-senpai, akhirnya, meski hanya sedikit, menggerakkan mulutnya untuk berbicara.

“Itu… Itu bohong, kan?”

Namun, Touko-senpai melanjutkan seolah membuat pernyataan.

“Aku serius. Aku sudah bertekad untuk melakukannya.”

“Kamu putus denganku untuk… pria seperti ini? …Seseorang seperti Isshiki?”

“Isshiki-kun orang yang jujur. Setidaknya, dia tidak pernah berbohong padaku.”

Dia mengatakannya dengan sangat pelan dan tanpa basa-basi.

Kamokura menatapku dengan tatapan kebencian sebelum berteriak.

“SAMPAH SEPERTIMU TIDAK PANTAS UNTUK BERSAMA DENGAN TOUKO!”

Tapi, aku membentaknya balik.

“Aku sangat menyadari itu! Namun, saat kau berselingkuh dengan Karen, akulah yang terus berjuang bersama Touko-senpai selama ini. Kami, sesama orang yang merasakan sakit yang sama dan telah mendukung satu sama lain sampai sekarang! Kaulah yang tidak pantas untuk Touko-senpai!”

“Jangan bercanda! Sejak awal, voucher hotel itu diberikan padaku dan Touko. Mana mungkin aku mengizinkan pria lain pergi bersamanya!”

“Itu tidak benar, Kamokura-san!”

Orang yang dengan jelas menyangkalnya adalah Kazumi-san.

“Kau sebelumnya telah setuju untuk menyerahkan dua voucher hotel ini kepada Touko. Bagaimana dia akan menggunakannya sekarang terserah Touko sendiri!”

“Aku tidak akan menerimanya! Aku benar-benar tidak mau! Touko adalah milikku! Hanya aku yang bisa memilikinya!”

Dan saat dia berbicara, Kamokura sekali lagi berontak, mencoba melepaskan diri dari Nakazaki-san.

Namun, Nakazaki-san tidak melonggarkan cengkeramannya.

“Hentikan, Kamokura! Perasaan Touko-san untukmu sudah menghilang! Menyerahlah!”

Pada saat yang sama, semua penonton mulai mencemoohnya bersama-sama.

“Benar, menjauhlah dari Touko-san!”

“Itu salahmu sendiri, kan? Kamokura-san!”

“Menjijikkan, bagaimana bisa kau meniduri pacar adik tingkatmu sendiri!”

“Kau menuai apa yang kau tabur!”

“Brengsek! Aku berani bertaruh kau bahkan meletakkan tangan kotormu itu pada wanita lain juga!”

“Sungguh memalukan, Kamokura!”

“Kenapa kau bahkan melakukannya dengan orang seperti Karen?!”

“Dia bahkan pernah bilang bahwa dia menyukaiku dan mengajakku berkencan dengannya! Bisakah kalian mempercayainya?!”

“Dia mendekatiku juga! Apakah itu berarti dia melihatku sama seperti dia memandang Karen?”

“Aku kecewa padanya!”



“Dasar bajingan mesum!”

Kamokura dihujani cemoohan tajam yang tak henti-hentinya dari pria dan wanita.

Mendengar semua orang mencela dia seperti itu, seolah-olah pasrah, Kamokura membiarkan tubuhnya terhuyung lemas.

“…Touko…”

Dia membisikkan kata itu tanpa ada kekuatan dibaliknya.

Touko-senpai kemudian berbicara padaku, seolah-olah dia ingin mengalihkan pandangannya dari Kamokura.

“Ayo pergi, Isshiki-kun.”

Dia menarik lenganku setelah berbicara. Dengan keadaan seperti itu, kami berdua menuju pintu keluar.

Saat kami berjalan, semua orang yang ada di aula menyingkir dan membuka jalan untuk kami.

“Touko!”

Kamokura berteriak.

Meski begitu, Touko-senpai bahkan tidak mencoba untuk berbalik dan melihatnya lagi.

Begitu kami dekat dengan pintu keluar, dia mengambil barang-barangnya. Aku juga mengambil barang bawaanku.

Tonko-senpai, yang memegang lenganku lagi, berkata di depan pintu keluar, tanpa berbalik.

“Tetsuya, menurutku sebaiknya kamu juga lebih jujur dengan dirimu sendiri. Mungkin itulah yang salah dengan hubungan kita.”

Meninggalkan kata-kata itu, Touko-senpai pun meninggalkan restoran bersamaku.



Kanojo ga Senpai ni NTR-reta no de, Senpai no Kanojo wo NTR-masu Bahasa Indonesia [LN]

Kanojo ga Senpai ni NTR-reta no de, Senpai no Kanojo wo NTR-masu Bahasa Indonesia [LN]

My Girlfriend Cheated on Me With a Senior, so I’m Cheating on Her With His Girlfriend, Pacarku Selingkuh dengan Seniorku, maka Aku pun Berselingkuh dengan Cewek Seniorku
Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 2021 Native Language: Jepang
“Touko-senpai! Tolong berselingkuh denganku!" “Tenang, Isshiki-kun… aku tidak akan puas sebelum kita membuat mereka berdua yang menyelingkuhi kita merasakan neraka itu sendiri!” Yuu Isshiki terkejut mengetahui pacarnya berselingkuh, jadi dia memutuskan untuk berselingkuh dengan pacar dari pria yang mencuri ceweknya, Touko Sakurajima, yang kebetulan juga adalah senpai yang dia kagumi. Sebagai bagian dari rencana mereka, Touko mengusulkan untuk 'membalas' mereka sebesar mungkin, jadi dia mulai membuat Yuu menjadi pria yang menarik dan populer di kalangan perempuan!? Pilihan pakaian, topik pembicaraan, dll... Yuu mendapati dirinya berada di tengah peningkatan gila-gilaan dalam reputasinya di kalangan perempuan; namun, perasaannya pada Touko terus tumbuh. Saat rencana mereka terus berkembang, hubungan antara mereka berdua tiba-tiba menjadi intim… 'Pembalasan' apa yang akan dilakukan oleh mereka yang diselingkuhi pada Malam Natal?! Apa kesimpulan yang menunggu mereka berdua!? Tirai komedi romantis balas dendam pun dinaikkan!

Comment

Options

not work with dark mode
Reset