Chapter 14 – Siapakah Akio Goda? [Sudut Pandang Junpei Nozaka]
Jika kalian bertanya padaku seperti apa Akio Goda itu, aku akan menjawab tanpa ragu bahwa dia adalah orang yang berbahaya.
Dia adalah berandalan terkenal di sekolah, seorang anak laki-laki yang selalu dikelilingi rumor buruk dan ditakuti oleh semua orang, mungkin karena wajahnya yang garang dan tubuhnya yang kekar.
Aku berakhir di kelas yang sama dengan Goda ketika aku memasuki kelas dua.
“Haah, astaga…”
Perasaan saat itu ratusan kali lipat lebih buruk daripada menginjak kotoran anjing di trotoar. Bukan hanya aku, semua orang yang berakhir di kelasku pasti merasakan hal yang sama.
“Aku sekelas dengan Junpei-kun tahun ini. Ufufu, aku senang kita bisa bersama.”
“Y-Ya. Aku juga senang bisa sekelas dengan Himari.”
Satu-satunya hal baik dari perubahan kelas ini adalah aku bisa sekelas dengan teman masa kecilku, Himari.
Himari itu imut, pintar, dan memiliki bentuk tubuh terbaik. Ketika aku masih kecil, aku menganggapnya tidak lebih dari teman bermain, tapi seiring bertambahnya usia, dia menjadi lebih cantik, dan tanpa aku sadari, aku jatuh cinta padanya.
Dan sekarang kami adalah siswa SMA, hubungan kami telah menjadi lebih dari sekedar teman masa kecil.
“Hei, Himari, ayo kita pergi kencan kapan-kapan.”
“Ya, kedengarannya bagus.”
Kami telah menjadi kekasih. Impian yang aku miliki sejak kecil telah terwujud. Himari mungkin merasakan hal yang sama denganku.
Aku pergi kencan dengan Himari beberapa kali, dan aku menjadi lebih dekat dengannya sebagai kekasih. Mengingat usia kami, langkah selanjutnya bagi pria dan wanita yang telah memperdalam hubungan seperti kami adalah…
“Baiklah, lain kali aku akan mengajak Himari ke kamarku… Aku akan menjadi dewasa!”
Saat itulah aku diam-diam membulatkan tekad sendirian.
“Oi, kau menghalangi jalan. Minggir.”
“Ah, m-maaf.”
Sepertinya dia sama sekali tidak mempertimbangkan untuk memberi jalan kepada orang lain. Aku bergeser ke samping untuk memberi jalan kepada Goda, yang berjalan di koridor dengan wajah egois.
Akan sangat bagus jika Goda tidak sekelas denganku. Melihatnya bersikap begitu sembrono, aku merasa tekadku telah dilemahkan.
◇ ◇ ◇
Aku gagal, aku gagal, aku gagal, aku gagal, aku gagal!!
Aku mengajak Himari ke kamarku dan hampir mendapatkan pengalaman pertamaku. Namun, hanya pada saat seperti ini otong-ku tidak bisa berdiri.
Padahal biasanya dia sangat energik… Aku tidak pernah menyangka bahwa otong-ku tidak bereaksi sedikit pun selama pertunjukan penting ini. Otong-ku panik karena situasi ini, jadi itu tidak bisa dihindari, ya?!
“Oh, aku tidak suka gadis berdada besar.”
Karena aku panik, aku mengatakan hal-hal seperti itu karena kesulitan.
Ada batas untuk kebohongan. Sebenarnya aku sangat menyukai dada besar. Itulah sebabnya aku pikir bentuk tubuh Himari yang membulat penuh adalah yang terbaik. Sebagai buktinya, aku telah coli dengan membayangkan Himari berkali-kali.
Tapi, aku benar-benar mengatakannya…. Aku tidak bermaksud mengatakan ini. Tapi, meskipun aku berpikir begitu, itu sudah terlambat.
“Begitu ya… Maaf, ini semua karena dadaku yang besar… Tentu saja Junpei-kun menjadi seperti ini…”
Meskipun pipinya basah dengan air mata, Himari tidak menyalahkanku.
Itu membuatku merasa semakin bersalah, dan tidak tahu bagaimana menghiburnya, aku tidak bisa melakukan apa-apa.
◇ ◇ ◇
Himari mungkin terlihat hebat dari luar, tapi dia juga gadis yang baik dan penuh perhatian dari dalam.
“Mari kita putus. Aku pikir akan lebih baik bagi kita berdua untuk sedikit menjaga jarak satu sama lain untuk saat ini.”
Aku tidak pernah menyangka bahwa Himari yang baik seperti itu akan meminta putus. Itu terjadi begitu tiba-tiba sehingga pikiranku menjadi kosong.
Bagaimana ini bisa terjadi? Tidak, aku tahu itu karena aku gagal ketika kami mencoba untuk mendapatkan pengalaman pertama kami. Aku tidak ingin mengingat saat itu, jadi aku memutuskan untuk tidak membahasnya. Akibatnya, cara aku dan Himari berinteraksi satu sama lain menjadi canggung.
Mungkin karena dia merasakan sikapku sehingga dia memutuskan untuk putus. Dia bisa menyadari perubahan sekecil apapun pada diriku, jadi dia membuat keputusan itu.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai merasakan kebaikan dalam keputusan Himari.
“Aku benar-benar menyedihkan…”
Aku membuat Himari menkhawatirkanku. Aku sangat marah pada diri sendiri karena bahkan tidak menyadari itu sampai kami putus.
Aku telah diberi waktu untuk menenangkan diri. Aku berencana untuk berkonsultasi dengan teman kecilku dan mengatasi kegugupan untuk membuat percobaan berikutnya berhasil.
——Tepat ketika aku berpikir tentang itu——
“Nozaka. Kami sedang membicarakan untuk mengadakan sesi belajar di rumah Shiratori. Kamu mau ikut?”
Kenapa Goda membicarakan tentang pergi ke rumah Himari?
Aku tidak bisa mempercayainya. Bagaimanapun juga, dia adalah Goda. Dia adalah berandalan yang dikabarkan melakukan apa saja yang dia inginkan terhadap wanita tanpa pandang bulu.
Dan bukan berarti Himari tidak tahu akan hal itu juga. Tapi, aku rasa tidak akan aneh jika Himari yang baik hati mengulurkan tangan untuk membantu seorang berandalan. Ini semua karena sifat baik Himari. Ini adalah sesuatu yang hanya bisa dipahami oleh teman masa kecil sepertiku.
“A-Aku ikut!”
Pokoknya, aku pikir aku harus melindungi Himari. Jika aku ada di sana, Goda tidak akan bisa dengan mudah menyentuh Himari.
…Tapi, kekhawatiranku tidak beralasan. Sesi belajar berakhir dengan sangat damai di luar dugaan.
Ketika aku meninggalkan rumah Himari dan akan mengucapkan selamat tinggal kepada Goda dan yang lainnya——
“Nozaka, terima kasih untuk hari ini.”
Aku terkejut ketika Goda tiba-tiba berterima kasih padaku. Aku tidak pernah menganggapnya sebagai orang yang menghargai orang lain.
“Aku senang kamu mau belajar dengan orang sepertiku. Semua orang di kelas takut padaku. Kupikir mungkin Nozaka tidak akan datang. Terima kasih banyak sudah datang.”
Goda mengatakan banyak kata-kata yang tidak cocok dengannya. Apakah dia benar-benar Goda? Meskipun aku sulit mempercayainya, kami memang tidak banyak bertukar kata sejak awal.
“Ya, aku mengerti. Selama Nozaka menyayangi Shiratori, aku tidak akan melakukan hal buruk padanya.”
“Tentu saja. Jika aku ada di dekatnya, kau tidak akan menyentuh Himari, kan?”
“Tentu saja tidak. Jadi, pastikan untuk melindunginya.”
“Kau tidak perlu memberitahuku!”
Aku akhirnya mengatakan sesuatu seperti ini karena alur percakapan.
Aku khawatir apakah tidak apa-apa mengatakan hal seperti itu kepada Goda. Wajahku menjadi lebih panas dan aku akhirnya lari.
Tapi, berkat dia, aku bisa menegaskan kembali perasaanku terhadap Himari.
Aku menyukai Himari. Kali ini, aku ingin bisa melindunginya, yang baik hati dan dapat diandalkan. Aku telah memikirkan hal ini untuk waktu yang lama.
“Goda itu… Apakah dia benar-benar seperti yang dikatakan rumor?”
Dia adalah orang yang lebih lembut dari yang aku bayangkan, hanya karena penampilannya dan sikapnya yang kasar.
“Meski begitu, aku tidak berniat untuk menurunkan kewaspadaanku.”
Jika kalian bertanya padaku seperti apa Akio Goda itu, aku akan menjawab tanpa ragu bahwa dia adalah orang yang berbahaya.
Tapi hari itu, persepsiku tentang Goda sedikit berubah.