Penulis selalu mencari topik untuk dimasukkan ke dalam Penutup —DAN KALIAN—
Ini hanya pendapatku, tapi aku percaya bahwa setiap orang, yang telah menghasilkan karya sastra sebagai mata pencaharian mereka, mungkin pernah hidup seperti burung hantu — begadang dan tidur di pagi hari — di beberapa titik dalam hidup mereka.
Aku sendiri adalah salah satunya, dan semua penulis lain yang berteman denganku mengetahui keindahan fajar yang berubah setiap musim dan kehebatan menyaksikan matahari terbit.
Dari sudut pandang biologis, manusia dianggap sebagai spesies diurnal, jadi mungkin lebih masuk akal untuk tidur di malam hari dan bangun di pagi hari. Namun, entah kenapa, aku sering merasa bahwa hidupku pastinya kehidupan nokturnal.
Pada suatu hari, ketika aku sedang bekerja, aku melihat cahaya pagi menembus jendelaku dan bertanya-tanya apakah aku tidak akan pernah bisa memperbaiki jadwal tidurku selama aku bekerja di profesi ini. Saat aku sedang memikirkan seperti apa kasus paling ekstrim dari “orang nokturnal” itu, ide untuk protagonis serial ini, Toraki Yura, tiba-tiba muncul di kepalaku.
Itu terjadi pada pagi musim dingin, selama hari-hari penuh badai saat menulis volume terakhir “Hataraku Maou-Sama!” dan tersiksa oleh seperti apa garis besar plot untuk karyaku selanjutnya.
Untuk kata penutup “Dracula Yakin!”, ini ditulis langsung setelah aku menyelesaikan bagian terakhir karyaku pada volume terakhir “Hataraku Maou-Sama!”
Untuk orang-orang yang baru pertama kali aku temui, senang bertemu dengan kalian. Bagi mereka yang sudah lama tidak bertemu, senang bertemu kalian lagi. Adapun mereka yang aku temui bulan lalu, terima kasih banyak.
Namaku Wagahara Satoshi, seorang penulis tipe nokturnal yang secara tidak sengaja, entah sejak kapan, berakhir seperti ini.
◇
Sebetulnya, menjalani kehidupan malam hari bisa sangat merepotkan.
Ini bervariasi dari orang ke orang, tapi selalu ada perasaan tidak selaras dengan aliran waktu standar yang diikuti oleh seluruh dunia.
Itu bukanlah masalah ketika aku masih muda, tapi begitu aku mulai harus melakukan sesuatu sendiri, seperti pergi ke kantor pemerintah, bank, kantor pos, atau rumah sakit, aku terus-menerus mengalami masalah seperti antrian penuh karena terlambat. Tentu saja, itu dengan asumsi, bahwa tempat yang dimaksud bahkan buka pada saat aku bangun. Tidak punya pilihan lain, aku harus bangun di pagi atau siang hari, yang hanya bisa digambarkan sebagai penderitaan.
Sejauh yang aku ketahui, jam berapa pun sebelum jam 9.00 pagi masih terlalu dini.
Ada banyak pekerjaan di dunia ini yang harus dilakukan pada malam hari, atau kasus-kasus di mana bekerja pada malam hari tidak dapat dihindari. Tidak dapat dihindari bahwa orang yang bekerja dalam pekerjaan seperti itu menjalani kehidupan nokturnal. Namun, pekerjaan Wagahara adalah sesuatu yang bisa dengan mudah dilakukan di siang hari. Kenyataan itu tidak sepenuhnya merupakan masalah dengan keterampilan manajemenku sendiri.
Namun, masalahnya adalah banyak penulis yang menganggap jam kerja larut malam dapat diterima, dan sebagian besar teman penulis Wagahara juga burung hantu. Sudah sampai pada titik di mana bahkan karakter utama novelku adalah orang yang hanya bisa bergerak setelah matahari terbenam, secara biologis sih (?).
Kemungkinan besar, kehidupan nokturnalku sebagai penulis akan berlanjut untuk sementara waktu.
Tidak seperti kebanyakan cerita di luar sana, karya ini adalah cerita tentang karakter yang telah menerima diri mereka apa adanya, namun tidak bisa menghilangkan rasa malu sembari mereka mati-matian menjalani hidup dari hari ke hari.
Ini adalah cerita baru tentang “pengalaman hidup sehari-hari dari pemeran gaib”, diilustrasikan oleh Arisaka Ako. Jika kalian senang membacanya, aku juga akan turut senang sekali.
Siapa tahu, mungkin satu orang di tempat kerja kalian juga bisa jadi penduduk dunia bayangan.
Aku harap kalian menantikan apa yang akan terjadi dalam cerita soal vampir yang merupakan orang selanjutnya setelah Maou yang menerima julukan “pekerja keras”.
Sampai jumpa!