
Chapter 20: Mungkin Aku Sudah Salah Paham (Sudut Pandang Sae)
“S-Sae! A-Apa kamu baik-baik saja!?”
Setelah berpisah dengan Kuzuhara-kun, kini giliran Hiro yang memanggilku. Sepertinya dia khawatir tentang keadaanku.
“Eh…? Ah, ya, aku baik-baik saja.”
“Benarkah? Tidak ada yang luka? Kalau ada yang sakit, ayo kita ke UKS bersama?”
“Tidak, aku benar-benar tidak terluka sama sekali. Yah, Kuzuhara-…kun sudah menolongku.”
Sambil berkata begitu, aku teringat kejadian barusan.
Saat aku jatuh dari tangga waktu itu… jika Kuzuhara-kun tidak menangkapku, aku pasti sudah terluka. Aku benar-benar tidak bisa cukup berterima kasih padanya…
“Ngomong-ngomong… Sae, apa kamu kenal dengan orang itu?”
“Eh? Orang itu… oh, maksudmu Kuzuhara-kun?”
“Ya, benar. Bukankah dia terkenal sebagai berandalan berbahaya? Jadi, melihat Sae yang biasanya serius berbicara akrab dengannya… Itu agak mengejutkan…”
“Eh? T-Tidak, aku sama sekali tidak bermaksud berbicara seakrab itu… yah, tapi karena Kuzuhara-kun sekelas denganku, kami memang kadang berbicara. Lagipula, entah kenapa, dia yang tadinya jarang masuk sekolah, belakangan ini mulai masuk setiap hari.”
Saat aku mulai membicarakan Kuzuhara-kun pada Hiro, entah kenapa Hiro terlihat sedikit cemberut dan berkata padaku:
“…Tapi, bukankah banyak rumor buruk tentangnya? Seperti bermain dengan teman berandalannya hingga larut malam setiap hari, atau membawa pulang perempuan sudah jadi hal biasa… ada juga rumor kalau dia menghamili siswi sekolah kita sampai membuatnya dikeluarkan, kan?”
“Eh? Y-Ya, aku memang pernah mendengar rumor-rumor itu…”
Semua rumor tentang Kuzuhara-kun yang baru saja Hiro sebutkan memang pernah kudengar. Bermain di diskotik sampai larut malam setiap hari, menggoda gadis di diskotik dan langsung melakukan hal mesum di hotel setiap hari… serta rumor tentang dia yang merayu siswi cantik di sekolah, menghamilinya, dan tidak bertanggung jawab.
Tentu saja semua itu hanya rumor dan kita tidak tahu kebenarannya, tapi aku percaya bahwa semua rumor itu benar adanya.
Karena Kuzuhara-kun adalah tipikal berandalan yang memiliki penampilan mencolok dengan rambut pirang dan banyak tindikan. Dia jarang masuk sekolah, dan kalaupun masuk, dia selalu membolos pelajaran… Aku juga sering melihatnya berdebat sengit dengan guru.
Karena itulah aku percaya bahwa semua rumor tentang Kuzuhara-kun, murid berandalan yang tidak serius dan tidak bisa diatur itu benar adanya, dan jujur saja aku sangat membenci murid berandalan seperti Kuzuhara-kun. Tapi…
(Tapi… melihat dia belakangan ini, dia tidak terlihat seperti berandalan berbahaya…)
Kejadian hari ini pun begitu. Aku sama sekali tidak menyangka Kuzuhara-kun, yang selalu memaki-makiku “Berisik, dasar jelek!” dengan kasar, akan menolongku.
“Ah, ternyata Sae juga pernah mendengar rumor seperti itu, ya? Syukurlah kalau begitu. Aku sempat khawatir kalau Sae bisa berbicara akrab dengan Kuzuhara tadi karena belum pernah mendengar rumor buruk tentangnya.”
“T-Tidak, sudah kubilang aku tidak bermaksud berbicara seakrab itu… tapi, apa Kuzuhara-kun benar-benar berandalan, ya…?”
Aku tanpa sadar bergumam seperti itu. Aku benar-benar terkejut dengan tindakannya hari ini. Yah, memang penampilannya jelas seperti berandalan, dan aku tahu dia sering beradu mulut dengan guru, tapi…
“Eh? Apa yang kamu katakan sih? Dia jelas-jelas berandalan berbahaya, kan? Tadi saja dia memelototi murid laki-laki itu seperti mau membunuhnya. Itu jelas ciri-ciri orang yang sering berkelahi dan melakukan hal-hal berbahaya.”
“Eh? Y-Ya, benar sih. Tapi… Kuzuhara-kun tadi hanya memelototi, bukan menggunakan kekerasan. Jadi bukankah kita tidak bisa menilai apakah dia sering berkelahi atau menggunakan kekerasan hanya dari itu?”
“Tidak, tidak, bahkan jika dia tidak menggunakan kekerasan, tatapan mengancam seperti itu tidak normal, kan? Kasihan murid laki-laki yang dipelototi itu, kan? Haah, benar-benar deh, akan lebih baik tidak berurusan dengan Kuzuhara sama sekali… Sae juga, mulai sekarang jangan berhubungan dengannya lagi, ya?”
“…Tapi, murid laki-laki itu yang salah, kan? Berkat Kuzuhara-kun melototinya, murid itu jadi sadar dan menyesal, kan? Jadi… kalau hanya bicara tentang kejadian tadi, bukankah Kuzuhara-kun yang benar?”
“H-Huh? Tidak, itu tidak benar! Murid laki-laki itu kasihan sekali diancam Kuzuhara seperti itu, kan! Jadi, bagaimana pun kita melihatnya, orang yang paling berbahaya tadi adalah Kuzuhara! Astaga, apa sih yang kamu bicarakan itu, Sae…”
“Eh… T-Tapi, kalau begitu…”
Tapi, kalau beranggapan seperti itu… Memang itu kecelakaan, tapi bukankah itu berarti murid laki-laki yang mendorongku sama sekali tidak bersalah…?
Selain itu, Kuzuhara-kun marah pada murid itu demi aku yang didorong… Aku sama sekali tidak bisa menyangkal hal itu.
“Haha, yah, pokoknya dia memang berandalan berbahaya. Lagipula banyak rumor kalau dia juga kasar terhadap perempuan… Siapa tahu? Mungkin saja suatu saat Sae juga akan mengalami bahaya, kan? Karena itulah Sae juga jangan dekat-dekat dengannya lagi, ya?”
“…Y-Ya.”
Hiro berkata seperti itu padaku. Tentu saja aku mengerti kekhawatirannya. Aku juga merasa jijik hanya dengan memikirkan ada laki-laki berandalan yang suka main perempuan di dekatku. Tapi…
(Tapi… Apakah dia benar-benar seperti rumor yang beredar itu…?)
Memang penampilannya terlihat seperti tipikal murid berandalan… tapi, entah kenapa, pertanyaan seperti itu terus muncul di kepalaku.