[WN] Aku Bereinkarnasi Sebagai Berandalan dari Game NTR, Tapi Aku Tidak Ingin Membuat Heroine Utama Tidak Bahagia, Jadi Aku Akan Menjalani Hidupku dengan Sungguh-Sungguh Chapter 12

Seandainya Protagonis Mengungkapkan Perasaannya Lebih Cepat, Ini Mungkin akan Jadi Happy Ending

Chapter 12: Seandainya Protagonis Mengungkapkan Perasaannya Lebih Cepat, Ini Mungkin akan Jadi Happy Ending


Beberapa hari telah berlalu sejak aku memutuskan untuk menjadi orang yang serius.

Sekarang adalah istirahat makan siang setelah jam pelajaran pagi selesai. Dan hari ini, seperti biasa, aku memakan roti di atap dimana tak seorang pun dapat melihatku.

Hmm, kupikir aku akan kerepotan ketika bereinkarnasi sebagai bajingan penikung handal, tapi mengejutkannya aku menjalani kehidupan yang cukup normal.”

Awalnya aku khawatir dengan apa yang akan terjadi, tapi sejauh ini aku bisa menjalani kehidupan yang relatif normal bahkan di dunia eroge NTR ini. Yah, aku mungkin merasa kesulitan belajar, tapi aku tidak punya pilihan lain selain tetap tekun dan berusaha sebaik mungkin.

Jadi, saat aku sedang makan siang sendirian di atap, aku memikirkan kembali apa saja yang terjadi selama beberapa hari terakhir.

Pertama, tentang adikku, Yuna, jarak antara kami berangsur-angsur berkurang selama beberapa hari terakhir, dan kami semakin sering mengobrol di rumah. Itu sungguh menyenangkan, tapi satu-satunya topik yang bisa kami bicarakan saat ini adalah anime, jadi aku ingin mencari lebih banyak topik yang bisa aku bicarakan dengan Yuna.

“Haha, tapi aku sangat senang melihat Yuna begitu bahagia dengan hadiah yang kuberikan padanya.”

Suatu hari, ketika aku pergi ke supermarket terdekat bersama Yuna, aku melihat gantungan kunci boneka dari protagonis “Ksatria Ilahi” di bagian mainan. Karena Yuna bilang dia paling menyukai karakter tersebut, aku pun membelikannya gantungan kunci karakter protagonis itu.

Yuna sangat senang dengan hadiahku dan dia langsung memasang gantungan kunci itu ke tas sekolahnya. Aku tidak menyangka dia akan sesenang itu, dan melihat wajah bahagia Yuna membuatku merasa sangat bahagia juga.

Tapi, semua itu dapat terjadi karena aku bisa berbincang dengan baik dengan Yuna dan mengetahui soal karakter anime favoritnya. Berkat itu, aku bisa memberinya hadiah yang membuatnya bahagia. Jadi mulai sekarang…

“Ya… Jadi mulai sekarang, aku akan menghargai waktu yang kuhabiskan untuk mengobrol dengan Yuna.”

Jadi selama beberapa hari terakhir ini, jarak antara aku dan Yuna perlahan-lahan semakin dekat. Dan aku akan terus bekerja keras untuk memperpendek jarak kami lebih jauh lagi.

Selanjutnya adalah soal pekerjaan paruh waktuku. Aku telah bekerja beberapa kali dalam beberapa hari terakhir, dan sejauh ini aku dapat bekerja dengan normal tanpa melakukan kesalahan apa pun.

Berkat fakta bahwa aku masih memiliki ingatan ketika aku masih menjadi Kuzuma, aku dapat menghindari situasi di mana aku tidak tahu apa yang harus kulakukan di tempat kerja. Tapi…

“Tapi, jika aku terus bekerja paruh waktu seperti ini, itu akan terlalu melelahkan dan berbahaya… Aku harus segera berhenti dari beberapa pekerjaanku, kalau tidak aku bisa mati…”

Tapi, tidak peduli bagaimana aku melihatnya, banyaknya pekerjaan Kuzuma terlalu berlebihan dan tingkat kelelahanku sudah melewati batasnya. Khususnya pekerjaan paruh waktu di lokasi konstruksi itu sangatlah sulit. Lagipula, pekerjaan fisik seperti itu sungguh berat… Karena itu aku merasakan nyeri otot di sekujur tubuhku hari ini.

Haa… Baiklah, untuk saat ini, aku harus semangat dan bersabar soal kerja paruh waktuku sampai bulan ini…”

Jadi itulah cerita soal pekerjaan paruh waktuku dalam beberapa hari terakhir ini. Nah, satu-satunya hal yang melegakan adalah bahwa sejauh ini tidak ada masalah apa pun. Dan aku akan terus berusaha untuk memenuhi tugas yang diberikan padaku karena aku bertujuan untuk menjadi orang yang bersungguh-sungguh.

“Dan kemudian… Oh, ya, kurasa aku juga harus mengingat soal Yukimura selama beberapa hari terakhir ini.”

Jadi selanjutnya, aku memutuskan untuk mengingat apa yang terjadi dengan Sae Yukimura selama beberapa hari terakhir.

Yah, karena Yukimura duduk di depanku, ada kalanya kami berbicara satu sama lain selama sekolah, seperti saat kami bertukar selebaran atau semacamnya. Tapi selain itu, dia tidak berbicara denganku sama sekali. Yah, itu sudah jelas karena aku dan Yukimura bukanlah teman atau semacamnya.

Tentu saja, ada kalanya Yukimura menegurku dengan keras, seperti saat dia tahu kalau aku lupa menyerahkan tugas atau saat aku tidak pindah ke kelas lain seperti yang diinstruksikan, tapi dia hanya melakukan itu untuk menjalankan tugasnya sebagai ketua kelas.

Jadi, tidak ada yang berubah dalam hubunganku dengan Yukimura selama beberapa hari terakhir, dan aku merasa dia tetap menjaga jarak wajar denganku.

Tentu saja, aku ingin berteman dengan Yukimura, heroine utama yang sangat aku sukai, tapi… jika aku ingin Yukimura mendapatkan happy ending, kupikir aku sebaiknya mengawasinya dari bayang-bayang tanpa ikut campur.

Hmm, tapi, mereka berdua sangat dekat ya…”

Aku menggumamkan hal seperti itu sambil memakan roti. Mereka berdua, tentu saja, adalah sang heroine, Yukimura, dan sang protagonis, Sakagami. Dalam beberapa hari terakhir, mereka hampir setiap hari datang ke sekolah bersama, dan sepertinya mereka juga cukup sering makan siang bersama.

Jika mereka sedekat itu, aku bisa mengerti kenapa murid-murid lain memanggil mereka “suami-istri” atau menyuruh mereka “cepatlah menikah sana!”. Karena, kalau dilihat dari luar, mereka tampak seperti pasangan.

Tapi aku juga sering melihat mereka berdua bertengkar (?), tapi itu hanya sekedar bermesraan biasa. Bahkan ada pepatah yang berbunyi, “Semakin sering mereka bertengkar, maka semakin baik hubungan mereka.”

Jadi dalam beberapa hari terakhir, aku mulai memahami bahwa protagonis dan heroine memiliki hubungan yang sangat saling percaya. Nah, itulah sebabnya….

“Haa, kalau mereka sedekat itu… kenapa si protagonis itu tidak langsung menembak Yukimura saja, sih?”

Saat aku menghela napas dalam-dalam, aku mulai memikirkan hal seperti itu soal protagonis, Sakagami.

Maksudku, tidak peduli bagaimana kita melihatnya, sudah jelas terlihat bahwa mereka berdua saling suka, dan juga jelas terlihat bahwa sang heroine, Yukimura, sedang menunggu protagonis untuk menembaknya. Begitulah meluapnya perasaan mereka terhadap satu sama lain. Itulah sebabnya juga mereka mendapat banyak olokan dari orang-orang di sekitar mereka.

Jika sang protagonis, Sakagami, cukup menyatakan cintanya pada Yukimura, mereka bisa langsung mulai pacaran. Maka “happy ending untuk heroine utama, Yukimura,” yang sangat diinginkan oleh kami yang memainkan game itu, akan terwujud… Kenapa sang protagonis tidak memiliki keberanian untuk menyatakan perasaannya? Mungkinkah dia hanya seorang pengecut…?

“…Haaa. Baiklah, untuk saat ini, mari kita kesampingkan hal itu dulu.”

Sebagai pecinta happy ending, aku memiliki beberapa unek-unek terhadap si protagonis, Sakagami… tapi itu adalah sesuatu yang harus diselesaikan oleh protagonis, dan bukan sesuatu yang harus aku pikirkan.

Jadi, mari kita kesampingkan kisah cinta antara protagonis dan heroine untuk saat ini, dan aku ingin memikirkan diri sendiri terlebih dahulu. Dan yah, tentu saja yang terpenting bagiku saat ini adalah adikku, Yuna.

“…Oh, kalau dipikir-pikir.”

Kalau dipikir-pikir, saat aku berbicara dengan Yuna beberapa waktu lalu, aku bertanya padanya apa yang biasanya dia lakukan saat sendirian. Rupanya, dia menghabiskan waktunya dengan menonton anime dan bermain game saat sendian.

Aku juga dulunya adalah tipe orang yang kebanyakan bermain game dan menonton anime ketika sendirian di kehidupanku sebelumnya, jadi menurutku tidak ada salahnya terus menjalani kehidupan anime dan game seperti itu… Tapi, sebagai seorang kakak, aku juga ingin dia menemukan hobi baru selain anime dan game.

Hmm, aku bertanya-tanya apakah ada hal lain yang bisa dia jadikan hobi selain anime dan game…”

Jadi aku berpikir untuk mencoba memberikan beberapa hobi baru untuk Yuna, tapi tidak mudah untuk menemukan hobi tersebut.

Alangkah baiknya jika aku bisa berkonsultasi dengan seseorang tentang hal semacam itu, tapi aku tidak punya satu pun teman di sekolah ini yang bisa aku ajak bicara tentang hal seperti itu…

“Yah, kurasa mau bagaimana lagi. Mari kita pikirkan itu secara perlahan.”

Itu bukanlah sesuatu yang harus kulakukan dengan tergesa-gesa, jadi aku akan memikirkannya secara perlahan. Tapi yang lebih penting, aku harus fokus pada pekerjaan paruh waktuku hari ini… Haaa.



Aku Bereinkarnasi Sebagai Berandalan dari Game NTR, Tapi Aku Tidak Ingin Membuat Heroine Utama Tidak Bahagia, Jadi Aku Akan Menjalani Hidupku dengan Sungguh-Sungguh [WN]

Aku Bereinkarnasi Sebagai Berandalan dari Game NTR, Tapi Aku Tidak Ingin Membuat Heroine Utama Tidak Bahagia, Jadi Aku Akan Menjalani Hidupku dengan Sungguh-Sungguh [WN]

NTRゲームの不良男に転生しちゃったけどメインヒロインを不幸せにしたくないから真面目に生きるわ。
Score 9.2
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2024 Native Language: Jepang
Ini adalah cerita tentang pria yang bereinkarnasi sebagai berandalan dari game NTR, tapi ia ingin menjalani kehidupannya dengan sungguh-sungguh ​​karena dia tidak ingin membuat heroine utama tidak bahagia.

Comment

Options

not work with dark mode
Reset